Gus Poyet, Tak Pernah Gentar Hadapi "Raksasa"

Ruben Setiawan Suara.Com
Sabtu, 15 November 2014 | 09:00 WIB
Gus Poyet, Tak Pernah Gentar Hadapi "Raksasa"
Manajer Sunderland, Gus Poyet, (3/11) (Reuters/Stefan Wermuth)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari ini, 47 tahun yang lalu, Gustavo Augusto Poyet Dominguez lahir di Montevideo, Uruguay. Lelaki yang lebih dikenal dengan nama Gus Poyet ini adalah mantan pesepakbola Uruguay yang kini menjadi pelatih klub di Liga Premier Inggris, Sunderland.

Gus Poyet adalah satu dari sekian banyak pesepakbola yang memilih jalur kepelatihan usai gantung sepatu. Adalah tahun 1988, tahun pertama dirinya terjun ke dunia sepakbola profesional sebagai gelandang. Mengawali dua musim pertamanya di Grenoble dan River Plate, Poyet hijrah ke Spanyol untuk bergabung bersama Real Zaragoza.

Tujuh tahun membela Zaragoza, Poyet pindah ke Chelsea pada tahun 1997. Bersama The Blues, Poyet merasakan bagaimana menjadi juara Piala Super UEFA tahun 1998, Piala Winners UEFA 1997/1998, dan Piala FA 1999/2000. Menyusul kedatangan pelatih Claudio Ranieri yang punya kebijakan membuang pemain-pemain gaek, Poyet hengkang ke Tottenham Hotspur. Poyet memutuskan pensiun pada 2004 setelah empat tahun merumput di White Hart Lane.

Pemain yang murah senyum, begitu bek Irlandia Kevin Kilbane menggambarkan sosok Gus Poyet. Menurutnya, Poyet adalah tipe pemain yang bisa menikmati permainan, meninggalkan semua hal yang membelenggu di tepi lapangan.

Gaya Poyet itu tidak berubah hingga kini, bahkan ketika sudah banting setir menjadi pelatih. Ia ingin agar anak-anak asuhannya bermain dengan bebas, mengalir, dan berekpresi, tak peduli siapapun yang mereka hadapi, bahkan tim raksasa bertabur bintang sekalipun.

Dasar-dasar kepelatiihan didapatnya secara otodidak saat menjadi asisten pelatih beberapa tim di Liga Inggris. Beberapa di antaranya adalah Swindon Town, Leeds United, dan Tottenham Hotspur.

Poyet mendapat job pertamanya sebagai kepala pelatih di klub kasta kedua di Inggris, Brighton & Hove Albion pada tahun 2009. Poyet sukses membawa klub tersebut menjuarai Liga Satu Inggris musim 2010/2011. Keberhasilan itu menjadikannya Pelatih Terbaik Liga Satu Inggris periode 2010/2011.

Barulah pada 8 Oktober 2013, Poyet berkesempatan berkiprah di Liga Premier Inggris. Adalah Sunderland yang mengikatnya dengan kontrak berdurasi dua tahun. Di musim pertamanya pula, Poyet sukses membawa Sunderland menembus final Capital One Cup usai mempecundangi Manchester United di semifinal.

Suami Madelon Gonzalez itu berhasil menorehkan kenangan manis ketika dirinya membawa Sunderland mempecundangi Chelsea 2-1 dalam laga tandang ke Stamford Bridge pada 19 April 2014. Poyet jadi manajer pertama yang mengalahkan Jose "The Special One" Mourinho di kandang klub yang ia latih.

REKOMENDASI

TERKINI