Diego Lopez dan Mimpinya Sebagai 'Fans Madrid'

Ruben Setiawan Suara.Com
Senin, 03 November 2014 | 09:00 WIB
Diego Lopez dan Mimpinya Sebagai 'Fans Madrid'
Diego Lopez. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hari ini, 33 tahun yang lalu, Diego Lopez Rodriguez lahir di Paradela, Spanyol. Diego Lopez adalah kiper tim nasional Spanyol yang kini berjaga di bawah mistar gawang AC Milan. Sebelum membela Diavolo Rosso, Lopez merumput di Santiago Bernabeu bersama Real Madrid.

Lopez mengawali kariernya di klub CD Lugo sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid C ketika usianya belum genap 19 tahun. Setelah dipinjamkan setahun ke Alcorcon, Lopez ditarik ke Real Madrid B.

Kemampuan luar biasanya di depan gawang membuat tim utama Real Madrid kepincut. Ia pun dipasang di posisi kiper kedua, sebagai back up Iker Casillas. Lopez terbukti mampu jadi Casillas kedua karena memberikan performa tak jauh berbeda dengan sang kapten.

Dua tahun bersama Los Galacticos, Lopez hijrah ke Villareal. Awalnya hanya sebagai kiper kedua, namun berkat serangkaian penampilan ciamiknya dalam Copa del Rey dan Piala UEFA, ia dipasang sebagai kiper pertama.Tren positif pemain bertinggi badan 196 sentimeter terus berlanjut. Tampil penuh di musim 2008/2009, Lopez berhasil membawa The Yellow Submarine finis di peringkat kelima.

Karier Lopez tak pernah secerah bulan Januari 2013. Sempat setahun di Sevilla, Lopez reuni dengan Madrid. Kiper jangkung itu kembali dipanggil untuk menggantikan Casillas yang mengalami cedera tangan dan harus absen dari lapangan selama 12 bulan. "Mimpi yang jadi kenyataan," demikian Lopez menyebut peluang yang ia dapat untuk kembali membela tim idolanya tersebut.

Benar saja, Lopez tak mengecewakan publik Los Blancos. Lopez berulang kali berhasil menyelamatkan jala Madrid pada laga-laga krusial. Dalam sebuah pertandingan Liga Champions kontra Manchester United tahun 2013, manajer Madrid kala itu, Jose Mourinho, tak segan mengatakan bahwa Lopez adalah pemain terbaik di skuatnya. Bahkan, meski Cassillas telah pulih dari cedera, Lopez tetap dipercaya merampungkan tugasnya hingga Madrid sukses menggondol trofi liga paling bergengsi se-Eropa itu.

Hari ketigabelas di bulan Agustus 2014, Lopez resmi ditransfer ke AC Milan. Sebagai salam perpisahan, Lopez menulis surat berisi kesan-kesannya selama bermain di Madrid. Selain mengucapkan terima kasih, ia menumpahkan kebahagiaan dan kepuasannya berjaga di bawah mistar Santiago Bernabeau. "Dari seorang fans Madrid, Diego Lopez," begitu ia mengakhiri surat perpisahannya.

REKOMENDASI

TERKINI