Hari ini, 25 tahun yang lalu, Stevan Jovetic lahir di Podgorica, Montenegro. Jovetic adalah striker asal Montenegro yang kini memperkuat lini depan Manchester City.
Tak cuma dipercaya sebagai striker. Striker berjuluk "Jo-jo" itu juga kerap diserahi tugas sebagai gelandang serang, tak jarang pula dipasang di sayap. Selama dua musim membela Manchester Biru, Jovetic telah melakoni 18 laga dan mencetak 8 gol. Gol terakhirnya ia ciptakan dalam laga Liga Premier kontra Liverpool, Agustus lalu.
Hari ini, Minggu 2 November, Manchester City akan berhadapan dengan Manchester United dalam lanjutan laga Liga Premier. Melawan Setan Merah, Jovetic memang belum pasti diturunkan. Namun, jika tak jadi starterpun, derby Menchester itu bakal jadi laga spesial buat Jo-jo karena digelar bertepatan dengan perayaan ulang tahunnya yang ke-25.
Soal kemampuan, striker bernomor punggung 35 tak diragukan lagi. Klub raksasa sekelas Manchester City tak mungkin memboyongnya dari Fiorentina tanpa alasan. Semasa di Fiorentina, hanya butuh waktu tiga musim bagi Jovetic untuk punya tempat tersendiri di hati fans. Jovetic mencetak 40 gol dalam 134 laga yang ia lakoni bersama La Viola. Jovetic pulalah yang membawa klub asal Florence lolos kualifikasi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir.
Sebelum merumput di Italia, Jovetic sudah lebih dulu jadi bintang di Serbia. Bermain dengan Partizan, Jovetic mulai menunjukkan bakatnya. 61 kali berlaga bersama klub asal Beograd, Jovetic mengemas 23 gol. Bahkan, Jovetic mencetak sejarah di klub itu dengan menjadi kapten termuda pada usianya yang ke 17.
Pemain yang akrab disapa Joveta di kampung halamannya itu merupakan salah satu punggawa timnas sepak bola nasional pertama di Montenegro. Tak heran, sebab Montenegro baru saja merdeka pada tahun 2006.
Pemain dengan tinggi badan 183 sentimeter diakui memiliki kemampuan dribbling, kreativitas dan teknik olah bola yang mumpuni. Banyak yang menyamakan gaya bermain Jovetic seperti Roberto Baggio, veteran timnas Italia. Mantan manager Montenegro, Dejan Savicevic, bahkan melihat Jovetic bisa lebih dari itu. Jika terus digali, talenta dan kemampuannya bisa sejajar dengan seorang legenda Belanda, Johan Cruyff.