Hari ini, 54 tahun silam, Diego Armando Maradona Franco lahir di Lanus, Buenos Aires, Argentina. Lebih dikenal dengan nama Diego Maradona, dia adalah legenda Argentina yang terkenal akan gol "Tangan Tuhan"-nya.
Maradona diingat sebagai gelandang yang pernah membawa Albiceleste menggondol trofi Piala Dunia tahun 1986. Tangkas, cepat, dan kreatif, mungkin tiga kata paling tepat untuk mendeskripsikan kemampuan seorang Maradona. Legenda Belanda Johan Cruyff bahkan menyamakan Maradona muda dengan Lionel Messi dalam hal penguasaan bola. Keduanya tahu benar bagaimana membuat bola terus melekat di kaki mereka.
Kelihaiannya mengolah bola tak mengherankan. Maradona sudah bersahabat dengan si kulit bundar sejak usianya baru menginjak 3 tahun. Di usia 10 tahun, Maradona sudah masuk tim muda Argentinos Juniors. Bersama klub berjuluk Los Cebolitas, Maradona mencatat rekor 136 laga tak pernah terkalahkan.
Empat tahun membela Argentinos Juniors, Maradona pindah ke Boca Juniors dan membawa tim itu menjuarai Argentine Primera Division. Cukup hanya setahun, Maradona hengkang ke Benua Biru. Barcelona yang jadi pilihannya saat itu. Lagi-lagi, Maradona menunjukkan tuahnya dengan membawa klub Katalan menjuarai tiga gelar domestik di tahun 1983. Adalah Napoli, tim berikutnya yang lumayan membuatnya betah. Tujuh tahun di klub Italia itu, Maradona mencicipi dua gelar Scudetto Serie A, satu gelar juara Coppa Italia, satu Piala UEFA, dan satu gelar Supercoppa Italiana.
Flamboyan tapi temperamental, demikian orang mengenal kepribadian Maradona. Selain kerap melontarkan komentar-komentar nyeleneh terhadap bintang lapangan hijau lainnya, Maradona juga langganan terlibat insiden kekerasan. Yang terbaru adalah ketika ia diduga memukuli mantan tunangannya, Rocio Olivia, hanya karena masalah sepele. Sebelumnya, seorang jurnalis yang ia tuduh main mata dengan ibu anak-anaknya jadi korban tamparan si lelaki gempal berambut ikal.
Maradona juga pernah terlibat segudang masalah terkait penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Narkoba pertama kali menjeratnya pada era 80an. Ketika itu, ia masih merumput bersama Barcelona. Narkoba jugalah yang membuatnya dilarang bermain sebanyak 15 laga saat membela Napoli. Tak cuma merusak kariernya, narkoba juga membuat kesehatannya menurun.
Kendati sarat kontroversi, Maradona tetap menjadi pribadi yang dicinta masyarakat Argentina, khususnya para pecinta bola. Maradona adalah salah satu putra terbaik Argentina yang, bermula dari bukan siapa-siapa, menjadi seseorang yang bisa berbicara banyak di panggung internasional.
Suara.com - Sepak terjang jawara lapangan hijau yang harus Anda simak:
Sebelas Cesar Azpilicueta Bisa Membuat Chelsea Juara
Robin van Persie, Si Bengal Spesialis "Set Piece"
Mario Balotelli dan 9 Kegilaannya
Gareth Bale dan Kaki Kirinya yang "Mengerikan"
Lionel Messi, Cuma Dikontrak Pakai Serbet Makan
Thierry Henry, Pahlawan Arsenal Jauh Sebelum Era Aaron Ramsey