Suara.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengaku sepakat dengan langkah cepat yang dilakukan PSSI dalam hal ini Komisi Disiplin (Komdis) terkait kasus lima gol bunuh diri pada laga antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang.
Komdis PSSI telah memutuskan dua tim tersebut didiskualifikasi dari babak delapan besar Divisi Utama. Hukuman berpeluang ditambah karena komdisi akan melakukan investigasi menyeluruh dalam dua pekan kedepan.
"Saya belum melihat rekaman pertandingannya. Tapi kami ucapkan terima kasih atas gerak cepat PSSI," kata Imam Nahrawi usai serah terima jabatan di Wisma Kemenpora Jakarta, Rabu.
Pengganti Roy Suryo itu menegaskan, pihaknya mengimbau semua pihak yang terkait dengan pertandingan sepak bola untuk segera menghentikan intrik yang akan mencederai olahraga Indonesia.
"Hentikan main mata dan permainan skor. Siapapun yang salah harus ditindak tegas," kata pria yang juga politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dengan tegas.
Kasus lima gol bunuh diri oleh pemain PSS Sleman dan PSIS Semarang itu selain menjadi perhatian di Tanah Air juga dikancah internasional. Bahkan media olahraga asing mengulas dugaan adanya mafia dibalik kasus tersebut.
Pria kelahiran Bangkalan, Madura dalam waktu dekat mengaku akan melakukan komunikasi langsung dengan PSSI guna mengetahui perkembangan sepak bola Indonesia termasuk timnas disemua level.
"Tidak hanya ke PSSI, dalam satu bulan kedepan saya akan turun langsung ke lapangan. Kami ingin mengetahui kondisi atlet dan sarana dan prasarana latihannya," kata Imam Nahrawi menegaskan.
Sebelum turun ke lapangan, kata dia, pihaknya terlebih dahulu akan meminta masukan dari internal Kemenpora. Selanjutnya, selain turun ke lapangan juga akan meminta pendapat kepada atlet, pelatih maupun tokoh olahraga nasional.(Antara)
Soal Lima Gol Bunuh Diri, Ini Tanggapan Menpora
Reky Kalumata Suara.Com
Kamis, 30 Oktober 2014 | 00:44 WIB
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
REKOMENDASI
TERKINI