Kapolres: Suporter Meninggal Terkena Benda tajam

Reky Kalumataadmin Suara.Com
Kamis, 23 Oktober 2014 | 13:13 WIB
Kapolres: Suporter Meninggal Terkena Benda tajam
Petugas menertibkan suporter yang rusuh usai laga Persis Solo dan Martapura FC Kalsel di Stadion Manahan, Solo, Rabu (22/10) petang. (ANTARA FOTO/Andika Betha)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pihak Kepolisian Resor Kota Surakarta telah melakukan otopsi pada suporter yang tewas saat Persis Solo kontra Martapura. Korban berusia 35 tahun itu meninggal akibat terluka karena terkena benda tajam di dada kanannya.

Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta Kombes Pol Iriansyah mengungkapkan bahwa korban meninggal akibat terluka terkena benda tajam sedalam delapan centimeter di dada kananya, dan mengenai paru-parunya.

"Hal ini berdasarkan hasil optosi tubuh korban, yakni Joko Riyanto (35) warga Ngaliyan RT 07 RW 02 Pelem Simo Boyolali, yang dilakukan Rumah Sakit Bhayangkara Semarang," kata Iriansyah di Solo, Kamis (23/10/2014).

Menurut Kapolresta, pihaknya melakukan otopsi ke Semarang atas permintaan pihak keluarga. Pihaknya hanya memberikan kemudahan atau menfasilitasi permintaan keluarga korban.

Kapolresta menjelaskan, korban sebelumnya dibawa ke RS Panti Waluyo, Rabu (22/10) malam, dan kemudian dipindahkan ke RS Moewardi untuk dilakukan otopsi. Tetapi, pihak RS menunggu bisa dilakukan otopsi, hingga Kamis pagi.

Menurut Kapolresta, otopsi tubuh korban dilakukan di RS Bhayangkara Semarang selesai sekitar pukul 04.00 WIB dan jenazahnya langsung dibawa pulang ke Simo Boyolali untuk dimakamkan.

Selain itu, pihak petugas aparat keamanan yang mengalami luka-luka akibat terkena lemparan batu sebanyak 15 orang, dan dua di antaranya, masih dirawat di Poliklinik Bhayangkara karena kakinya terluka cukup parah.

Menurut Kapolresta, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah antisipasi, tetapi kejadian itu, penonton yang secara mendadak emosi mengejar wasit. Petugas sudah sigap melakukan pengamanan terhadap wasit dan pemain Martapura.

Kendati demikian, pihaknya ke depan mengimbau para suporter-suporter untuk lebih rasional dan menjaga sportifitas dalam sebuah pertandingan. Tim kalah dan menang sudah biasa.

"Kami berharap kepada koordinator suporter lebih menekankan tetap bersemangat, tetapi sportifitas tetap dijunjung tinggi," katanya.

Pihaknya dengan kasus tersebut hingga kini masih mendalami, jika ditemukan salah satu orang menjadi provokator tentunya akan diperiksa sesuai proses hukum yang berlaku.

Sementara kasus kerusuhan suporter terjadi setelah pertandingan Persis Solo bermain imbang 1-1 melawan Martapura FC di Stadion Manahan Solo, Rabu petang. Akibat kejadian itu, satu korban tewas dan belasan orang mengalamu luka-luka.

Selain itu, akibat kerusuhan suporter tersebut juga menyebabkan sebuah bus pariwisata rusak, dua truk milik Dalmas, sebuah sedan milik pengunjung pecah kaca, dan sebuah sepeda motor KLX milik Shabara dibakar.

Namun, aparat keamanan baik dari anggota Polresta Surakarta maupun TNI berhasil menguraikan massa dan mengamankan wasit dan pemain Martapura yang evakuasi ke Yogyakarta. (Antara)

REKOMENDASI

TERKINI