Paulo Sitanggang dan Perjalanan Panjangnya Menuju 'Garuda Muda'

Ruben Setiawan Suara.Com
Jum'at, 17 Oktober 2014 | 09:00 WIB
Paulo Sitanggang dan Perjalanan Panjangnya Menuju 'Garuda Muda'
PauloSitanggang (kanan) usai mencetak gol ke gawang timnas U-19 Uzbekistan di turnamen Piala Asia U-19 di Stadion Thuwunna (10/10). [Antara/Andika Wahyu]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 19 tahun yang lalu, Paulo Oktavianus Sitanggang lahir di Deli Serdang, Sumatera Utara. Paulo Sitanggang adalah gelandang Timnas Indonesia U-19 yang kini merumput di klub Mitra Kukar.

Nama Paulo Sitanggang memang belum setenar Evan Dimas Darmono, gelandang yang juga dipercaya memegang ban kapten timnas U-19. Maklum, arsitek Garuda Muda Indra Sjafri lebih sering membangkucadangkan Paulo ketimbang memasangnya sebagai starter.

Namun, apa yang terjadi pada laga perdana Grup B Piala Asia U-19 di stadion Thuwunna, Myanmar, membuat sosok Paulo Sitanggang muncul ke permukaan. Tertinggal dua gol dari Uzbekistan, Indra Sjafri menarik Zulfiandi dan memasukkan Paulo di menit ke-55. Strategi Indra ternyata tak salah. Paulo berhasil memperkecil ketertinggalan dengan gol yang ia ciptakan. Itu bukan gol biasa, melainkan gol spektakuler yang ia buat pada jarak 27 meter dari mulut gawang.

Memang, akhirnya Indonesia kalah 3-1 dari negara pecahan Uni Soviet itu. Tetapi gol yang dibuat Paulo, mengubah cara Indra memandang pemain bertinggi badan 163 sentimeter tersebut. Pelatih kelahiran Sumatera Barat itu memberi kepercayaan lebih dengan memasang Paulo sebagai sebelas pertama di laga kedua Grup B kontra Australia.

Sayang, Paulo tak bisa berbuat banyak di laga krusial tersebut. Gol semata wayang Australia memperkecil peluang Indonesia lolos dari fase grup. Paulo dan kolega pun akhirnya terpaksa angkat koper usai dihancurkan Uni Emirat Arab 4-1 di laga ketiga. Meski belum berhasil mempersembahkan yang terbaik bagi merah putih, usaha keras yang telah dilakukan putra-putri terbaik bangsa itu patut diapresiasi.

Bagi seorang Paulo, bisa bergabung dengan remaja-remaja hebat setanah air dalam tim Garuda Jaya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Jalan panjang dan berliku harus dilalui putra pasangan Maringan Sitanggang dan Eviana Silalahi itu.

Sejak kecil, Paulo sudah menunjukkan ketertarikannya pada si kulit bundar. Oleh orangtuanya, Paulo disekolahkan di Sekolah Sepak Bola (SSB) Kurnia Medan. Tak berapa lama kemudian, Paulo pindah ke Surya Putra Mariendal, sekolah sepak bola pimpinan ayahnya sendiri.

Latihan keras dan kedisiplinan membuahkan hasil. Pada tahun 2011, Paulo jadi satu dari 18 pemain muda yang lolos seleksi AC Milan Junior Camp. Namun, Dewi Fortuna belum berpihak padanya. Paulo batal berangkat ikut turnamen di Italia lantaran cedera yang ia alami.

Kecintaannya pada bola tak menyurutkan semangatnya. Paulo terus berlatih sampai akhirnya, dua tahun berselang, Paulo hijrah ke Jawa Timur untuk bergabung dengan Jember United. Dari sembilan laga yang ia lakoni bersama klub kota Jember itu, Paulo menorehkan dua gol.

Belum lama bergabung dengan Jember United, Paulo dipanggil masuk skuat U-19 asuhan Indra Sjafri. Namanya masuk dalam daftar 20 pemain yang berlaga di Piala AFF U-19 2013.

Meski lebih sering turun ke lapangan dari deretan bangku cadangan, pemain bernomor punggung 17 itu kerap memberikan kontribusi penting bagi timnas U-19. Salah satunya adalah ketika dirinya menjadi salah satu pencetak gol saat Indonesia menundukkan Laos di laga kualifikasi Piasa AFC U-19.

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Home Schooling Kak Seto, kini Paulo bersama 21 anggota timnas U-19 lainnya kuliah di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Paulo dan rekan-rekannya masuk Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) di perguruan tinggi yang terletak di kota gudeg tersebut. Soal jurusan, Paulo, juga semua rekannya memilih program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga. Di samping kuliah, Paulo dan kawan-kawan juga harus rutin berlatih di fasilitas olahraga yang disediakan kampus itu.

Pelatih Indra Sjafri pernah memuji anak asuhnya itu sebagai seorang pemain bertalenta. Ia yakin, jika dibina dengan baik, Paulo akan semakin matang dan akan masuk skuat senior timnas suatu saat nanti.

Jangan lewatkan sepak terjang jawara lapangan hijau lainnya:

Diego Costa, "Persona non Grata" yang Kian Mengganas
Zlatan Ibrahimovic, Taekwondoin yang Ringan Tangan
Per Mertesacker, The Big F*****g German
Daniel Sturridge, Si Striker "Sembilan Setengah"
Sebelas Cesar Azpilicueta Bisa Membuat Chelsea Juara
Robin van Persie, Si Bengal Spesialis "Set Piece"
Mario Balotelli dan 9 Kegilaannya 
Gareth Bale dan Kaki Kirinya yang "Mengerikan"
Lionel Messi, Cuma Dikontrak Pakai Serbet Makan

REKOMENDASI

TERKINI