Suara.com - Hari ini, Zlatan Ibrahimovic lahir di Malmo, Swedia. Ibrahimovic adalah striker timnas Swedia yang kini merumput di Parc des Princes bersama raksasa Prancis, Paris Saint-Germain (PSG).
Kuat, tangkas, dan handal memainkan bola-bola atas, adalah tiga skill paling menonjol dari sosok striker bertinggi badan 195 sentimeter. Ibrahimovic juga disebut-sebut punya kemampuan finishing, passing, dan kontrol bola yang baik. Soal kemampuan mencetak gol, Ibra tak diragukan lagi. Bahkan, Ibra merupakan satu-satunya pemain yang pernah mencetak gol di enam klub yang berbeda di Liga Champions. Enam klub tersebut adalah Ajax, Juventus, Inter Milan, Barcelona, A.C. Milan, dan PSG.
Di tim nasional Swedia, kapten yang doyan berambut gondrong itu merupakan top scorer sepanjang masa dengan torehan 50 gol. Ibra adalah striker yang sering menciptakan gol lewat tendangan saltonya. Gaya permainannya disejajarkan dengan legenda Belanda Marco van Basten.
Meski lahir di Swedia, ayah dan ibunya bukan asli orang Swedia. Ayah Ibra, Sefik Ibrahimovic, adalah imigran asal Bosnia, sedangkan ibunya, Jurka Gravic, berasal dari Kroasia. Sejak usia lima tahun, Ibra sudah didukung orang tuanya bermain bola. Karier senior Ibra dimulai di klum Malmo FF.
Sempat ditaksir Arsene Wenger untuk bergabung dengan The Gunners, Ibra menjatuhkan pilihan pada klub Belanda, Ajax. Tiga tahun bergabung dengan Ajax, Ibra dijual ke Juventus. Konon, ia dijual karena dituduh sengaja mencederai Rafael Van der Vaart, rekan setimnya di Ajax. Insiden itu terjadi ketika mereka bertarung membela negaranya masing-masing dalam sebuah laga internasional.
Ibra lalu pindah ke Juventus. Sayang, raksasa Italia itu terlibat skandal pengaturan skor sehingga terpaksa turun kasta. Ibra pun hengkang dan merapat ke Giuseppe Meazza. Di Inter, Ibrahimovic mendapat penghargaan Pemain Terbaik dan Pemain Asing Terbaik dua tahun berturut-turut.
Lepas dari Inter, Ibra hijrah ke Spanyol dan bergabung dengan Barcelona. Sungguh sayang, perpisahannya dengan Blaugrana tak berlangsung baik. Pertengkarannya dengan arsitek Barca, Pep Guardiola, berujung pada peminjaman dirinya ke A.C. Milan.
Setahun dipinjamkan, Ibra resmi dikontrak Milan. Bersama Milan, Ibra mencicipi satu gelar Serie A dan Supercoppa Italiana. Hanya dua tahun di San Siro, Ibra pindah ke Parc des Princes untuk bermain bersama PSG. Dari 70 penampilannya bersama PSG sampai saat ini, Ibra sudah 61 kali mencatatkan namanya di papan skor.
Striker yang juga pemegang sabuk hitam Taekwondo itu lekat dengan kontroversi. Ayah Maximilian dan Vincent itu pernah terlibat aksi kekerasan dengan beberapa rekan setimnya. Tak hanya dengan sesama pemain, Ibra juga pernah bentrok dengan Pep Guardiola, pelatihnya saat membela Barca. Pada sebuah kesempatan, Ibra pernah melempar sebuah kotak training kit di ruangan ganti sambil melontarkan hinaan pada Pep.
Tak cuma itu, suami Helena Seger itu juga pernah menghajar rekannya di Milan, Oguchi Onyewu. Bek Bari, Marco Rossi juga pernah jadi sasaran bogem mentah Ibra.