Menit ke-60, Indonesia kembali dalam posisi menekan pertahanan Korut. Berdiri di posisi terbuka, Achmad Jufriyanto melepaskan tendangan keras dari jarak cukup jauh di luar kotak penalti Korut, yang hanya bisa ditepis kiper. Bola muntah tepisan itulah yang sontak disambar sundulan Fandi Eko yang melakukan follow-up ke depan gawang, lolos dari offside.
Usai skor berubah menjadi 1-3, semangat para pemain Indonesia pun meningkat. Selama beberapa menit kemudian, mereka terus berupaya menekan Korut. Beberapa peluang kembali sempat dibuat, namun belum ada yang bisa membuahkan gol tambahan.
Tapi sementara itu, Korut pun tak berusaha santai begitu saja, atau tertekan oleh hasil itu. Hingga, di menit ke-67, gol akhirnya kembali dibuat oleh Jong In-gwan, usai kemelut di dalam kotak penalti yang melibatkan beberapa pemain, termasuk kiper Andritany.
Bola lepas dari kemelut itulah yang disambar tendangan keras oleh In-gwan. Hasilnya, skor pun kembali berubah menjadi 4-1 untuk Korut.
Tak berapa lama usai gol ini, Indonesia tampak mulai sedikit kesulitan mengembangkan permainan, selain juga kelelahan yang tampak mulai mendera beberapa pemain. Sementara Korut pun tampak tidak bermain secepat sebelumnya, kendati beberapa kali masih membahayakan.
Melewati paruh babak kedua, Jufriyanto yang mendapatkan cedera, kemudian harus digantikan oleh Rasyid Bakri. Sementara, memasuki menit ke-81, Syaiful Indra Cahya lantas dimasukkan menggantikan Dedi Kusnandar yang tampak berjalan sedikit terpincang.
Sisa pertandingan nyaris tak banyak dihiasi peluang lagi, selain salah satunya dari kaki Alfin yang berdiri bebas di kotak penalti namun gagal melepaskan tendangan yang mampu merobek gawang Korut. Sementara di kubu sebaliknya, Korut di menit terakhir justru sempt memasukkan satu gol lagi namun dianulir karena offside.
Skor 4-1 akhirnya menjadi penutup pertandingan ini, yang membawa kegembiraan bagi Korut dan sebaliknya harus menghadirkan kegetiran bagi Indonesia.