Suara.com - Frank Lampard mengakui bahwa dirinya seperti orang yang terperangkap dalam dua dunia, setelah mencetak gol penyama kedudukan untuk Manchester City saat melawan bekas klubnya Chelsea. Dalam laga ini, Lampard menjadi pahlawan City. Golnya di penghujung laga memaksa laga berakhir imbang 1-1.
Gelandang berusia 36 tahun itu, yang meninggalkan Chelsea pada akhir musim lalu, masuk sebagai pemain pengganti pada babak kedua. Mendapatkan umpan James Milner, Lampard berhasil menghujamkan bola ke gawang Chelsea, sekaligus membatalkan pesta perayaan The Blues yang unggul lebih dulu lewat gol Andre Schurrle di menit 71.
"Ini benar-benar sulit bagi saya. Saya bukan profesional jika saya tidak masuk dan melakukan pekerjaan saya, maka saya berusaha untuk masuk ke dalam kotak penalti dan itu adalah bola yang bagus dari 'Milly'," kata Lampard.
"Itu berat. Saya memiliki 13 tahun mengagumkan bersama para penggemar Chelsea, maka saya merasa campur aduk. Saya tentu saja senang tim yang saya perkuat mendapatkan hasil imbang."
"Saya sedikit kehilangan kata-kata. Saya tidak menduga masuk dan mencetak gol seperti itu. Saya masuk dan para penggemar Chelsea bernyanyi, dan itu emosional. Kemudian saya bermain untuk klub ini, yang telah memperlakukan saya begitu brilian, maka saya benar-benar terjebak di tengah-tengah."
Ditemui terpisah, Manajer Chelsea Jose Mourinho menepis faktor Lampard sebagai kegagalan timnya mempertahankan rekor 100 persen pada awal musim ini.
"Ia merupakan pemain Man City. Saya tidak percaya sejarah-sejarah hasrat dan hati, saya tidak percaya pada hal itu. Mungkin saya terlalu pragmatis dalam sepak bola," ucapnya.
"Ketika ia memutuskan untuk bergabung dengan Man City, kompetitor langsung Chelsea, kisah-kisah cinta telah usai. Ia melakukan pekerjaannya sebagai profesional hebat, dan ia melakukannya dengan baik." (Antara)