Ronaldo, "Sang Fenomena" dari Negeri Samba

Ruben Setiawan Suara.Com
Kamis, 18 September 2014 | 09:00 WIB
Ronaldo, "Sang Fenomena" dari Negeri Samba
Ronaldo Luis Nazario de Lima. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari ini, 38 tahun yang lalu, Ronaldo Luis Nazario de Lima lahir di Itaguai, Brasil. Lelaki yang akrab disapa Ronaldo ini merupakan jawara lapangan hijau yang pernah jadi bintang di Eropa dan sukses membawa Tim Samba Brasil menjuarai Piala Dunia 2002.

Pesepakbola yang terkenal dengan gaya kepala plontosnya ini adalah putra pasangan Nelio Nazario de Lima dan Sonia dos Santos Barata. Sayang, di usia 11 tahun, kedua orang tuanya bercerai. Tak berapa lama setelah perceraian mereka, Ronaldo berhenti sekolah dan mendalami sepak bola.

Di usia 12 tahun, Ronaldo bergabung dengan tim sepakbola indoor Social Ramos. Barulah setelah itu ia pindah ke Sao Cristovao, tempat di mana ia ditemukan oleh dua orang agen pencari bakat yang berhasil menjualnya kepada klub Cruzeiro.

Cruzeiro seakan menjadi panggung bagi Ronaldo untuk memamerkan kemampuannya sebagai pencetak gol handal. Ronaldo berhasil mempersembahkan Piala Brasil pertama bagi klub asal Belo Horizonte itu pada tahun 1993.

Tahun berikutnya, Ronaldo hijrah ke PSV Eindhoven. Dua tahun membela klub Belanda itu, Ronaldo pindah ke Barcelona. Hanya setahun, pemain berjuluk "Sang Fenomena" dikontrak Inter Milan selama empat tahun. Bersama tim-tim besar itu, Ronaldo pernah mencicipi berbagai gelar bergengsi. Sebut saja, Piala KNVB, Copa Del Rey, dan Piala UEFA.

Di puncak penampilannya, Ronaldo disebut-sebut sebagai pemain dengan kombinasi kecepatan dan kekuatan yang tak tertandingi. Kehadirannya Ronaldo di depan gawang selalu jadi mimpi buruk para penjaga lini pertahanan lawan.

Sayang, Dewi Fortuna justru tak berpihak saat banyak yang menaruh harapan baginya di Piala Dunia 1998. Beberapa jam sebelum final kontra Prancis, Ronaldo terserang penyakit misterius yang diyakini sebagai gejala epilepsi. Ia pun gagal tampil prima dan Selecao terpaksa pulang dengan tangan hampa. Pada tahun 2009, Ronaldo mengalami cedera pada tendon lutut yang memaksanya absen dua tahun dari dunia sepak bola.

Prestasi manis mewarnai come back-nya di tahun 2002 ketika ia sukses mengembalikan trofi Piala Dunia ke tanah kelahirannya. Setelah itu ia merapat ke Santiago Bernabeu. Ronaldo berhasil mempersembahkan gelar juara La Liga dan Piala Super Spanyol bagi Los Blancos. Dan untuk ketiga kalinya, ia dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Dunia versi FIFA.

Lima tahun bersama Madrid, Ronaldo pindah ke AC Milan. Namun, kontraknya tak diperpanjang akibat cedera lutut serius. Ronaldo lalu pilih pulang kampung dan membela klub Corinthians sampai mengumumkan pengunduran dirinya pada tahun 2011.

Namun, namanya sudah tercatat sebagai salah satu pemain terbaik sepanjang masa. Ronaldo masuk jajaran 100 pemain terbaik FIFA bersama-sama dengan legenda sepak bola Brasil, Pele.

Anda tentu ingin tahu juga kisah hidup mereka:

Manuel Pellegrini, Pengkritik "Agama Galacticos" Real Madrid
Jose Pekerman, Pencetak Pemain Mahal
Jurgen Klopp, Pelatih "Heavy Metal"
Daniel Sturridge, Si Striker "Sembilan Setengah"
Sebelas Cesar Azpilicueta Bisa Membuat Chelsea Juara
Robin van Persie, Si Bengal Spesialis "Set Piece"
Mario Balotelli dan 9 Kegilaannya 
Gareth Bale dan Kaki Kirinya yang "Mengerikan"

REKOMENDASI

TERKINI