Suara.com - Pemilik Hull City, Assem Allam, mengumumkan akan menjual klub yang kini berlaga di Liga Primer itu.
Dalam sebuah konferensi pers, Kamis (11/9/2014), pengusaha Inggris itu mengatakan telah menawarkan Hull City di pasaran sejak April lalu, karena asosiasi sepak bola Inggris (FA) menolak permohonannya untuk mengubah nama klub itu menjadi Hull Tigers.
Upaya pengusaha berusia 75 tahun itu untuk mengubah identitas Hull City ditolak mentah-mentah oleh para penggemar klub itu. Kini Allam tengah mengajukan banding atas putusan FA itu ke Pengadilan Arbitrase Olah raga.
Meski demikian ia mengatakan akan tetap berkomitmen mengelola Hull sampai klub itu terjual atau hingga keinginannya untuk mengubah nama klub menjadi Hull Tigers tercapai.
"Belakangan banyak rumor dan itu tidak bagus. Jadi saya memutuskan untuk menggelar konferensi pers langsung dan menjelaskan segalanya," kata Allam.
"Kami sebelumnya telah menjelaskan bahwa klub ini akan dijual jika usaha kami untuk mempromosikan Hull Tigers sebagai nama merek dan sebagai nama tim ditolak," imbuh dia.
"Sebagai konsekuensi keputusan FA pada 9 April, maka saya pada 10 April mengumumkan bahwa Hull City akan dijual," tegas Allam.
"Kami juga sudah mengajukan banding atas keputusan FA melalui arbitrase dan kami berharap hasil yang positif atau agar FA mempertimbangkan kembali keputusannya," jelas dia.
"Sampai keputusan banding keluar atau ada pembeli yang berminat, mana pun dari kedua hal itu yang terjadi lebih dulu, saya akan terus berkomitmen terhadap klub," beber Allam.
Allam, pengusaha kelahiran Mesir, membeli Hull pada Desember 2010, saat klub itu masih di divisi kedua. Dengan modalnya, Hull berhasil naik ke Liga Primer.
Tetapi misi kontroversialnya untuk mengubah nama klub berusia 110 tahun itu memantik kemarahan pada pendukung klub.
Argumentasi Allam mengganti kata "City" dengan "Tigers" di belakang nama Hull adalah demi mendapatkan sponsor di level internasional dan lokal.
Ia pernah mengatakan nama "City" terlalu biasa dan sialnya pernyataannya itu disambut kemarahan para fans, yang menuding dia tidak menghargai tradisi klub. Mereka lalu membentuk kelompok bernama "City Till We Die" atau "City sampai mati" untuk melawan Allam. (Reuters)