Suara.com - Manchester United sudah menjual Danny Welbeck dan mengimpor enam pemain asing senilai 150 juta pound sterling (sekitar Rp2,9 triliun), tetapi Ryan Gigs menegaskan Setan Merah tidak akan meninggalkan kebijakan untuk memberikan kesempatan bagi pemain-pemain muda didikan MU.
Giggs, yang kini bertugas sebagai asisten pelatih Louis van Gaal, adalah produk asli MU. Ia bersama David Beckham, Nicky Butt, Phil Neville jebolan sekolah sepak bola MU. Mereka tergabung dalam "Class of 92" yang termasyur, karena berhasil memberikan lebih dari selusin gelar bagi MU.
"MU bangga dengan sistem pembinaan pemain mudanya. Itu yang membedakan MU dengan klub-klub lain," kata Giggs di ajang Soccerex Global Convention, di Manchester, Inggris, Rabu (10/9/2014).
MU kini sedang dalam proses transisi, setelah pensiunnya manajer jenius Alex Ferguson tahun lalu. Dipegang oleh David Moyes di lebih dari separuh musim tahun lalu, MU hanya berakhir di urutan tujuh klasemen akhir Liga Primer dan gagal ke Liga Champions.
Kini MU berada di tangan pelatih Belanda, Van Gaal, yang baru saja mendatangkan beberapa pemain bintang seperti Angel di Maria, Falcao, dan Marcos Rojo.
Tetapi Giggs mengatakan filosofi MU, yang dimulai dari era 1950an dengan barisan Busby Babes - sebutan untuk kelompok pemain muda besutan pelatih Mat Busby - tidak akan berubah.
"Sejarah klub ini adalah permainan cantik dan memberikan pemain muda kesempatan. Itu tidak akan berubah," tegas Giggs.
"Danny memang sudah pergi, yang jelas mengecewakan karena kami tidak ingin pemain produk asli hengkang," ujar dia.
"Tetapi kini kami punya manajer, Louis van Gaal, yang pernah memberikan kesempatan kepada Clarence Seedorf, Patrick Kluivert, Andres Iniesta, Xavi, dan Thomas Muler ketika mereka semua masih muda," jelas dia. (Reuters)