Suara.com - Berakhir di urutan ketujuh klasemen akhir Liga Primer Inggris musim lalu dan tidak merebut satu pun gelar di semua kompetisi, Manchester rupanya mencatatkan peningkatan keuntungan secara finansial.
Pada periode Juli 2013 hingga Juni 2014, MU berhasil meraup pendapatan sebesar 433 juta pound sterling (sekitar Rp8,2 triliun), dengan keuntungan bersih 130 juta pounds atau sekitar Rp2,48 triliun.
Keuntungan itu didulang MU dari kontrak hak siar pertandingan dengan stasiun-stasiun televisi dan dari kontrak sponsor.
Meski demikian, karena gagal tampil di Liga Champions musim ini, pendapatan dan keuntungan MU diperkirakan akan turun di sepanjang musim 2014/15. Pendapatan MU diperkirakan berkisar 385 juta hingga 395 juta pounds, sementara keuntungan hanya sekitar 90 juta - 95 juta.
Perkiraan itu didasarkan pada asumsi bahwa MU akan mengakhiri musim ini sebagai juara tiga, berkat kepemimpinan pelatih anyar Louis van Gaal.
"Kami yakin ini adalah awal sebuah bab baru dalam sejarah klub," kata Ed Woodward, wakil eksekutif MU, dalam sebuah pernyataan.
Adapun MU baru saja menandatangani kontrak dengan Adidas senilai 75 juta pounds (sekitar Rp1,43 triliun) pertahun mulai 2015 mendatang.
Selain itu, MU juga menandatangani kontrak senilai 559 dolar Amerika Serikat (sekitar Rp6,6 triliun) dengan Chevrolet. Isi kontrak itu, selama tujuh musim ke depan nama merek Chevrolet harus dipajang di seragam pemain. (Reuters)