Suara.com - Kegagalan kembali dialami pelatih baru Belanda Guus Hiddink. Diunggulkan atas Republik Ceko di pertandingan pertamanya di babak kualifikasi Piala Eropa 2016, tim Oranye tumbang secara dramatis di Praha.
Dalam pertandingan itu, skuad besutan Guus Hiddink tertinggal lebih dulu di menit 21. Di babak kedua, Stefan de Vrij nyaris menyelamatkan harga diri Belanda jika saja gol penyeimbangnya tidak dipatahkan Vadav Pilar di menit 90. Tim Oranye pun pulang dengan tangan hampa.
Kekalahan di Praha menjadi kekalahan kedua Hiddink sejak kembali mengambil alih kepemimpinan di tim nasional menggantikan Louis van Gaal yang mundur usai Piala Dunia. Sebelumnya, Hiddink gagal meraih kemenangan saat melakoni debut kontra Italia di laga persahabatan beberapa waktu lalu.
Kegagalan Hiddink bisa jadi dikarenakan sejumlah faktor. Selain menepinya sejumlah pemain kunci akibat cedera, formasi menjadi faktor penting atas hasil yang diraih Belanda.
Terbiasa menerapkan formasi 4-3-3 atau 4-4-2, Hiddink tampaknya masih menemui kesulitan mengubah pola para pemain yang sudah terbiasa dengan formasi 3-5-2 ala van Gaal. Tapi yang pasti, Dua kekalahan tersebut mencoreng catatan Hiddink Bersama timnas Belanda.
Sebelum ditunjuk oleh KNVB sebagai pelatih baru Belanda usai Piala Dunia 2014, Hiddink pernah membesut tim Oranye di tahun 1994-1998. Saat itu, Hiddink menjadi buah bibir karena dinilai berhasil mengembalikan permainan atraktif tim Oranye.
Di Piala Eropa 1996, Hiddink berhasil membawa timnya hingga babak perempat final. Di babak delapan besar tersebut, Belanda tumbang dari Prancis lewat drama adu penalti.
Hal yang sama terjadi di Piala Dunia 1998. Hiddink yang berhasil membawa Belanda hingga ke babak semifinal, gagal melaju ke partai puncak setelah ditumbangkan Brasil lewat drama adu penalti.