Suporter Arema Diminta Stop Nyanyian Rasis

Suwarjono Suara.Com
Senin, 01 September 2014 | 10:47 WIB
Suporter Arema Diminta Stop Nyanyian Rasis
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Manajemen Arema Cronusa Indonesia Malang, Jawa Timur, meminta suporter tim tersebut atau Aremania pada perhelatan babak delapan besar Liga Super Indonesia tidak ada lagi nyanyian rasis di dalam maupun luar lapangan.

Media Ofiser Arema Sudarmaji, Senin, mengaku masalah nyanian rasis yang diperdengarkan suporter ketika tim sedang bertanding tetus menjadi atensi manajemen sebab Arema sering kali mendapatkan sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) akibat nyanyian rasis dari suporter.

"Kami berharap pada pertandingan babak delapan besar nanti sudah tidak ada lagi nyanyian rasis suporter. Dukunglah tim dengan positif dan sportif agar tim tidak dikenai sanksi berupa denda," tegas Sudarmaji.

Selain itu, katanya, dengan pemberian sanksi tersebut, tentu Komdis PSSI akan melakukan pengawasan khusus terhadap Arema. Kalau suporter masih mengulangi kembali, Arema bisa mendapat sanksi kembali yang lebih merugikan tim.

Tahapan sanksi Komdis PSSI terkait dengan nyanyian rasis dalam satu pertandingan tersebut, di antaranya berupa denda, bahkan sanksi tersebut telah diterima Arema. Setelah denda, pengosongan tribun suporter bila selalu menyanyikan lagu rasis. Misalnya, di tribun ekonomi sering terdengar nyanyian rasis maka tribun itu harus dikosongkan.

Jika masih terjadi, lanjut dia, sanksi berikutnya adalah pertandingan tanpa penonton. Jika pelanggaran tersebut berlanjut, sanksi berikutnya adalah pertandingan usiran dan sanksi-sanksi tersebut tentu sangat merugikan Arema yang saat ini sedang menargetkan juara liga.

"Pada babak delapan besar ini tim tentu sangat membutuhkan dukungan suporter. Oleh karena itu, mari kita sama-sama mendukung tim dengan cara yang positif," katanya.

Sementara itu, Pelatih Arema Suharno berharap pada babak delapan besar Liga Super Indonesia (LSI) 2014 ada pemutihan kartu bagi pemain yang telah mengantongi kartu kuning selama babak penyisihan.

"Kami memang masih mempelajari buku panduan PT Liga Indonesia terkait dengan aturan mengenai pemutihan kartu di babak delapan besar, semoga saja ada pemutihan kartu bagi pemain," katanya.

Akibat adanya sejumlah pemain yang mengantongi kartu kuning, katanya, tim pelatih harus memutar otak untuk melakukan rotasi pemain, termasuk ketika menghadapi Persijap Jepara pada laga pamungkas babak penyisihan.

"Saya berharap anak-nak bisa bermain lepas pada laga terakhirnya di kandang Persijap Jepara, dan sebisa mungkin menghindari kartu kuning sebab saya sendiri belum tahu apakah pada babak delapan besar nanti ada pemutihan kartu atau tidak," kata Suharno.

Arema memastikan diri lolos babak delapan besar, bahkan berada di puncak klasemen sementara wilayah barat sehingga pertandingan dijamu Persijap Jepara bukan pertandingan yang menentukan.

Sementara itu, Persijap juga dipastikan telah turun kasta ke Divisi Utama pada musim kompetisi tahun depan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI