Suara.com - Federasi Sepak Bola Afrika, CAF, menuntut Federasi Sepak Bola Aljazair untuk mengusut tuntas kasus meninggalnya pemain. CAF menuntut diberlakukannya sanksi terhadap pelaku pelemparan yang mengakibatkan meninggalnya pemain JS Kabylie, Albert Ebosse.
Ebosse meninggal dunia saat melakoni pertandingan liga Aljazair, Sabtu (23/8/2014). Ebosse meninggal setelah kepalanya terkena lemparan benda keras yang dilempar para penonton, saat para pemain hendak meninggalkan lapangan usai pertandingan.
Akibat luka tersebut, korban sempat dibawa ke rumah sakit. Namun tidak lama kemudian, korban menghembuskan nafas terakhirnya. Pihak klub, hingga kini belum mengkonfirmasi penyebab pasti tewasnya striker 24 tahun itu.
"Kepada keluarga dan rekan-rekan korban, saya turut berduka cita," tukas Presiden CAF Issa Hayatou.
"Kekerasan tidak boleh melekat di sepak bola Afrika, dan ini tidak bisa dibiarkan. Maka kami berharap akan diberlakukan sanksi sepadan sebagai contoh bagi mereka yang kerap melakukan tindak kekerasan. Kekerasan tidak memiliki tempat di sepak bola Afrika," tambahnya.
Pelaku pelemparan itu sendiri saat ini belum berhasil diamankan. Namun dari hasil penyelidikan sementara dan berdasarkan keterangan para saksi, pelaku diketahui melakukan pelemparan dari tribun pendukung JS Kabylie.
Dalam pertandingan yang berakhir dengan kekalahan JS Kabylie dari Tizi Ouzou dengan skor 2-1 tersebut, korban mencetak satu-satunya gol bagi JS Kabylie ke gawang Tizi Ouzou. Musim lalu, Ebosse tercatat sebagai pencetak gol terbanyak Liga Aljazair dengan 17 gol. (Reuters)