Suara.com - Dua rival abadi Liga Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, terus berbenah guna menghadapi ketatnya persaingan La Liga musim 2014/15. Selain melengkapi lini tengah dan depan, kedua tim juga membenahi lini belakang, termasuk penjaga gawang.
Untuk melengkapi posisi penjaga gawang, Real Madrid baru saja mengikat Keylor Navas dengan masa kontrak selama enam tahun. Kubu Madrid jatuh hati kepada penjaga gawang Levante setelah menyaksikan gemilangnya penampilan Navas di bawah mistar Kosta Rika di Piala Dunia 2014.
Sejumlah penjaga gawang memang tampil gemilang di Brasil beberapa waktu lalu. Namun, keputusan Madrid membeli Navas dari Levante cukup beralasan.
Tampil di lima pertandingan Piala Dunia 2014 di Brasil, Navas hanya kebobolan dua kali. Di sepanjang penampilannya itu, Navas empat kali terpilih sebagai pemain terbaik pertandingan.
Penghargaan sebagai pemain terbaik pertandingan terakhirnya di Piala Dunia diterima Navas usai membuat penyerang Belanda: Arjen Robben, Wesley Sneidjer, dan Robin van Persie frustasi di babak perempat final. Dalam pertandingan itu, Kosta Rika gagal melaju ke semifinal setelah kalah dalam drama adu penalti.
Selain Piala Dunia, di La Liga musim lalu Navas juga menjadi sorotan. Berstatus pemain Levante sejak tahun 2012, Navas tidak membutuhkan waktu lama untuk menjadi kiper nomor satu menggeser Gustavo Munua.
Di Real Madrid, Navas memang baru bergabung dan belum menunjukkan kemampuannya. Namun hasil survei menyebutkan fans Madrid menginginkan dirinya mengawal gawang El Real di musim 2014/15, menggeser posisi Iker Casillas dan Diego Lopez.
Sementara itu rival abadi Madrid, Barcelona memboyong dua penjaga gawang untuk menghadapi musim 2014/15. Barcelona mengikat penjaga gawang tim nasional Cile Claudio Bravo dan Marc-Andre Ter Stegen untuk menggantikan Victor Valdes dan Jose Manuel Pinto.
Bravo dibeli Barcelona dari Real Sociedad. Penjaga gawang 31 tahun tampil sebanyak 229 kali bersama Sociedad sejak tahun 2006 hingga 2014. Di tim nasional, Bravo terpilih sebagai penjaga gawang nomor satu Cile di dua Piala Dunia, 2010 dan 2014.
Selain piawai menghalau bola, Bravo dikenal memiliki tendangan bebas yang cukup berbahaya. Beberapa kali menjadi eksekutor tendangan bebas, Bravo berhasil mencetak satu gol lewat eksekusi bola mati.