Akankah Costa Tetap Bersinar Saat Berseragam Chelsea?

Syaiful Rachman Suara.Com
Kamis, 31 Juli 2014 | 15:35 WIB
Akankah Costa Tetap Bersinar Saat Berseragam Chelsea?
Diego Costa [Reuters/Henry Romero]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk menambah daya gedor guna menghadapi ketatnya persaingan musim 2014/15, Chelsea telah mendatangkan sejumlah pemain. Salah satunya adalah striker tajam Atletico Madrid, Diego Costa.

Bergabung di Vicente Calderon sejak tahun 2010, perlahan tapi pasti grafik permainan Costa meningkat tajam. Ketajamannya di lini depan Atletico pun kerap membuat lawan harus mewaspadai pemain 25 tahun itu.

Musim 2013/14, merupakan puncak penampilan Costa. Tampil sebanyak 35 kali membela Los Colchoneros di La Liga pemain kelahiran Brasil membukukan 27 gol. Sepanjang karirnya di Vicente Calderon, Costa mencatat 94 penampilan dan 43 gol.

Bermodalkan prestasi tersebut, Costa berkesempatan mencicipi Liga Premier Inggris setelah Jose Mourinho mendaratkannya ke Stamford Bridge. Bermain di klub sebesar Chelsea, pemain yang datang ingin meraih prestasi yang lebih tinggi, tak terkecuali Costa.

Namun yang harus diingat adalah Chelsea merupakan klub dengan sejarah "pembunuh bintang. Faktanya, sejumlah pemain bintang sinarnya justru meredup setelah bermain di Stamford Bridge dengan berseragam The Blues.

Berikut adalah 4 pemain yang gagal bersinar saat berseragam Chelsea:

1. Adrian Mutu (2003-2004)

Adrian Mutu merumput di Stamford Bridge hanya satu musim, 2003/04. Mutu datang ke London saat dirinya tengah dielu-elukan fans klub Serie A Parma. Hanya bermain satu musim bersama Parma, pemain Rumania mencetak 18 gol dari 31 penampilan.

Namun, ketajamannya sebagai seorang penyerang tidak bertahan lama. Keputusannya merapat ke Stamford Bridge membuat sinar Mutu meredup. Bersama Chelsea, Mutu hanya mencetak 6 gol dari 27 kali berseragam The Blues di semua kompetisi.

2. Mateja Kezman (2004-2005)

Di puncak karirnya, Kezman pernah menjadi sebuah fenomena saat membela PSV Eindhoven. Empat musim merumput di Eredivisie, Kezman yang mencatat 122 kali penampilan membukukan 105 gol. Perbandingan angka penampilan dan gol yang dibukukan pemain Serbia membuat Chelsea jatuh hati dan memboyongnya ke Stamford Bridge pada tahun 2004.

Bermain di liga yang lebih besar, harapan Kezman untuk lebih bersinar gagal terwujud. Alih-alih tajam, Kezman justru mandul saat berseragam The Blues. Hanya satu musim berseragam Chelsea, Kezman mencatat 25 penampilan dan hanya membukukan 4 gol.

3. Andriy Shevchenko (2006-2009)

Setelah Kezman, giliran Andriy Schevchenko yang merasakan pahitnya merumput di Stamford Bridge. Schevchenko datang ke London saat dirinya menjadi pujaan publik San Siro di mana pemain Ukraina tersebut membukukan 127 gol dari 208 penampilan bersama AC Milan.

Di Chelsea, pemain sekelas Shevchenko lebih banyak duduk di bangku cadangan. Bergabung bersama Chelsea selama tiga musim, 2006-2009, punggawa timnas Ukraina yang bermain sebanyak 48 kali dengan torehan 9 gol. Bahkan di tahun terakhirnya, Scevchenko dipinjamkan ke Milan (2008/09) di mana dirinya gagal mencetak gol.

4. Fernando Torres (2011-...)

Datang sebagai pemain bintang, Torres pun merasakan hal serupa dengan tiga pemain yang lebih dulu direkrut Chelsea. Tajam bersama Atletico Madrid dan Liverpool, Torres diboyong ke Stamford Bridge pada tahun 2011.

Sejak bergabung, perlahan tapi pasti sinar Torres meredup. Di musim pertamanya Torres hanya diturunkan sebanyak 14 kali. Dan hingga akhir musim 2013/14, Torres tercatat tampil sebanyak 110 kali di Liga Premier dengan 20 gol. Jumlah yang sangat sedikit dibandingakan dengan dua klub yang pernah dibelanya, Atletico Madrid (214 penampilan, 82 gol) dan Liverpool (102 penampilan, 65 gol).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI