Di puncak karirnya, Kezman pernah menjadi sebuah fenomena saat membela PSV Eindhoven. Empat musim merumput di Eredivisie, Kezman yang mencatat 122 kali penampilan membukukan 105 gol. Perbandingan angka penampilan dan gol yang dibukukan pemain Serbia membuat Chelsea jatuh hati dan memboyongnya ke Stamford Bridge pada tahun 2004.
Bermain di liga yang lebih besar, harapan Kezman untuk lebih bersinar gagal terwujud. Alih-alih tajam, Kezman justru mandul saat berseragam The Blues. Hanya satu musim berseragam Chelsea, Kezman mencatat 25 penampilan dan hanya membukukan 4 gol.
3. Andriy Shevchenko (2006-2009)
Setelah Kezman, giliran Andriy Schevchenko yang merasakan pahitnya merumput di Stamford Bridge. Schevchenko datang ke London saat dirinya menjadi pujaan publik San Siro di mana pemain Ukraina tersebut membukukan 127 gol dari 208 penampilan bersama AC Milan.
Di Chelsea, pemain sekelas Shevchenko lebih banyak duduk di bangku cadangan. Bergabung bersama Chelsea selama tiga musim, 2006-2009, punggawa timnas Ukraina yang bermain sebanyak 48 kali dengan torehan 9 gol. Bahkan di tahun terakhirnya, Scevchenko dipinjamkan ke Milan (2008/09) di mana dirinya gagal mencetak gol.
4. Fernando Torres (2011-...)
Datang sebagai pemain bintang, Torres pun merasakan hal serupa dengan tiga pemain yang lebih dulu direkrut Chelsea. Tajam bersama Atletico Madrid dan Liverpool, Torres diboyong ke Stamford Bridge pada tahun 2011.
Sejak bergabung, perlahan tapi pasti sinar Torres meredup. Di musim pertamanya Torres hanya diturunkan sebanyak 14 kali. Dan hingga akhir musim 2013/14, Torres tercatat tampil sebanyak 110 kali di Liga Premier dengan 20 gol. Jumlah yang sangat sedikit dibandingakan dengan dua klub yang pernah dibelanya, Atletico Madrid (214 penampilan, 82 gol) dan Liverpool (102 penampilan, 65 gol).