Dugaan Skandal Pajak Transfer Neymar, Presiden Barca Diminta Diperiksa

Laban Laisila Suara.Com
Rabu, 30 Juli 2014 | 02:00 WIB
Dugaan Skandal Pajak Transfer Neymar, Presiden Barca Diminta Diperiksa
Presiden Barcelona Josep Maria Bartomeu. (Reuters/Gustau Nacarino)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jordi Cases, seorang penggemar yang memiliki hak suara sebagai anggota klub Barcelona, mendesak agar Presiden Klub Barca Maria Bartomeu dan wakilnya Javier Faus diperiksa, terkait upaya penghindaraan pajak harga transfer Neymar oleh presiden Barca sebelumnya, Sandro Rossel.

Jordi Cases melalui pengacara, Felipe Izquierdo kepada TV3, Selasa (29/7/2014), seperti dikutip dari Reuters mengatakan Maria dan Javier merupakan anggota dewan klub saat dugaan skandal itu terjadi.

Dia mengungkapkan, setidaknya ada dua alasan keduanya harus ikut diperiksa.

"(Alasan) pertama adalah terkait dengan kantor pajak, yang mana kami tidak terlibat, namun jika ada pembayaran maka itu harus dilakukan oleh mereka (secara pribadi) dan bukan oleh para anggota klub,” ujarnya.

"(Alasan) kedua adalah terdapat lebih dari tiga kontrak dengan Neymar atas klausa yang kami pahami sebagai tidak diperlukan dan tidak ada,” tambah Felipe.

Klub mengklaim bahwa Neymar bernilai sebesar 57,1 juta euro saat didatangkan dari klub Brazil Santos tahun lalu.

Namun pada awal tahun ini Bartomeu mengatakan biaya transfer itu mendekati 100 juta euro setelah 17,1 juta euro dibayarkan kepada Santos dan 40 juta euro dibayarkan sebagai "biaya kompensasi" kepada perusahaan yang dimiliki oleh orang tua Neymar.

Rosell mengundurkan diri pada Januari menyusul tindakan pengadilan Spanyol yang memeriksa kepindahan pemain Brazil itu ke Barcelona, dan ia digantikan Bartomeu.

Faus berkata bahwa dia tidak cemas dengan adanya ancaman.

"Tim hukum kami berkata bahwa tidak ada yang harus ditakutkan," ucapnya pada konferensi pers di Nou Camp. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI