Suara.com - Penampilan Lionel Messi bersama Barcelona menurun drastis dibandingkan musim-musim sebelumnya. Pemain lawan begitu mudah mematikan pergerakan pemain terbaik dunia FIFA dalam empat tahun terakhir.
Sejumlah pengamat menilai, Messi sengaja menyimpan permainan terbaiknya demi Piala Dunia 2014. Meski Messi sudah membantah tudingan itu, namun sukses Argentina lolos ke final Piala Dunia seakan menjawab semua keraguan terhadap kemampuan Messi.
Dia mencetak empat gold an empat kali menjadi pemain terbaik alias Man of the Match. Ketika tidak mencetak gol, Messi berperan sebagai pengumpan seperti ketika Angel Di Maria mencetak gol penentu kemenangan ke gawang Belgia di babak perempat final.
Kontribusi Messi terhadap tim Argentina sangat besar bahkan hampir sama dengan ketergantungan Tim Tango kepada Diego Maradona di Piala Dunia 1986. Ketika itu, Maradona dinilai secara one man show membawa Argentina menjadi juara.
Pelatih Alejandro Sabella mengakui besarnya pengaruh Messi terhadap permainan tim.
“Apakah dia mencetak gol atau tidak, Messi punya pengaruh sangat besar. Setiap pertandingan punya banyak aspek, selain hgol. Ketika anda punya pemain seperti Messi, yang jarang sekali kehilangan bola, itu seperti air di padang pasir, dan bukan hanya ketika dia mencetak gol,” kata Sabella.
Mantan pelatih timnas Inggris, Glenn Hoddle mengaku tidak sabar untuk melihat penampilan Messi bersama Argentina melawan Jerman di partai final, Minggu (13/7/2014).
“Apabila benar dia menyimpan permainan terbaiknya untuk partai final, maka partai itu akan menarik untuk disaksikan,” kata Hoddle. (AFP/CNA)