Piala Dunia "Rasuki" TPS di Pamekasan

Syaiful Rachman Suara.Com
Rabu, 09 Juli 2014 | 13:03 WIB
Piala Dunia "Rasuki" TPS di Pamekasan
Petugas KPPS dengan kostum kesebelasan peserta Piala Dunia, bertugas, di TPS 01, Desa Tentetenan Timur, Larangan, Pamekasan, Jatim, Rabu, (9/7) [Antara/ Saiful Bahri]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Guna menarik minat masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya, sebuah TPS di Pamekasan, Jawa Timur, tampil beda. Petugas penyelenggara pemilu, tepatnya di TPS 1 Desa Tentenan Timur, mengambil tema Piala Dunia.

Meja pendaftaran dan perlengkapan lainnya dihias dengan bendera negara peserta Piala Dunia. Tidak ketinggalan, para petugas di TPS tersebut juga menggunakan jersey bola. Tidak terkecuali saksi dari pasangan calon presiden dan wakil presiden.

"Kami sengaja menggunakan kostum klub sepak bola peserta piala dunia ini, sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi pemilih di TPS ini," kata Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 1 Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Syaifullah, Rabu (9/7/2014).

Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Pamekasan selama ini memang dikenal sebagai kampung piala dunia. Setiap gelaran piala dunia berlangsung, rumah-rumah warga di desa tersebut dihias dengan benda negara klub sepak bola peserta piala dunia.

"Makanya, saat pemilu kami berupaya menarik minat warga untuk datang ke TPS ini dengan berpakaian seragam klub sepak bola peserta piala dunia," kata Syaifullah menjelaskan.

Selain mengenakan jersey bola, Syaifullah dan rekan-rekannya juga melakukan upaya lainnya dalam menarik minat warga. Yaitu dengan mengadakan Sosialisasi kepada warga saat nonton bareng pertandingan Piala Dunia.

Menurut anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Larangan, Sunairi, di Kecamatan Larangan ada dua TPS unit yang digelar oleh panitia penyelenggara pemilu di tingkat TPS, yakni di TPS 1 Desa Tentenan Timur dan TPS 21 Desa Blumbungan.

"Kalau di TPS 21 Desa Blumbungan itu, semua petugasnya berpakaian adat Madura atau yang dikenal pakaian Sakera," kata Sunairi.

Tujuannya juga sama, yakni untuk menarik minat pemilih agar datang ke TPS itu untuk menggunakan hak pilihnya. Berdasarkan pantauan di lapangan, antusiasme warga memang terlihat tinggi di dua TPS tersebut.

Pemilu presiden 9 Juli 2014 di Pamekasan digelar di 1.645 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 189 desa/kelurahan di 13 kecamatan dengan jumlah pemilih sebanyak 680.831 orang.

Pilpres di Pamekasan ini diamankan sebanyak 600 personel gabungan dari unsur kepolisian dan Kodim 0826 Pamekasan dibantu Satpol PP, Linmas dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Pemkab Pamekasan.

Jumlah penyelenggara pemilu yang dilibatkan dalam pesta demokrasi kali ini sebanyak 12.152 orang. Meliputi 11.515 anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), 567 panitia pemungutan suara (PPS), 65 orang anggota panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan lima orang anggota KPU.

Adapun jumlah pengawas yang diterjumkan sebanyak 417 orang. Meliputi 372 orang panitia pengawas lapangan (PPL) dan pengawas relawan, 42 orang anggota panitia pengawas kecamatan (panwascam) dan sebanyak tiga orang anggota panitia pengawas pemilu (panwaslu).

Pemilu Presiden 9 Juli 2014 ini diikuti dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, yakni pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dengan nomor urut 1 dan Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan nomor urut 2. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI