Suara.com - Perusahaan penyedia perlengkapan olahraga asal Amerika Serikat, Nike, tidak akan memperpanjang kontrak dengan Manchester United, setelah mundur dari persaingan penawaran dengan saingat utamanya, Adidas.
MU dikabarkan akan segera merampungkan perjanjian 10 tahun bersama Adidas, perusahaan asal Jerman, dengan nilai kontrak sekitar 60 juta pound sterling (sekitar Rp1,119 triliun) per musim.
Baik MU maupun Adidas belum bersedia mengomentari kabar tersebut.
Nike yang sejak 2002 menjadi sponsor MU, pada Selasa (8/7/2014) mengatakan bahwa musim 2014/15 adalah musim terakhirnya bersama klub yang sudah 20 kali menjuarai Liga Primer Inggris itu.
"Tiap kemitraan dengan klub atau federasi harus sama-sama menguntungkan dan persyaratan yang ditawarkan untuk memperbarui kontrak tidak menunjukkan nilai yang bagus bagi para pemegang saham Nike," bunyi pernyataan resmi Nike.
Nike, produsen perlengkapan olahraga terbesar di dunia, memang sedang dalam persaingan ketat dengan Adidas dalam menguasai pasar perlengkapan sepak bola yang sejak lama dikuasai oleh perusahaan Jerman itu.
Kontrak dengan MU, salah satu tim paling populer di dunia, dinilai bisa menjadi salah satu upaya kunci Adidas untuk melindungi pasar produk sepak bola dunia.
Pada musim 2012/2013, MU meraup 38 juta pounds (sekitar Rp759 miliar) dari Nike, termasuk dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan merchandise di seluruh dunia.
Nike juga baru saja kehilangan kontrak sponsor dengan Arsenal, yang kini menggunakan seragam buatan Puma, juga perusahaan asal Jerman. Puma dikabarkan membayar 30 juta pounds (sekitar Rp597 miliar) agar bisa menjadi sponsor resmi Arsenal.
Meski demikian, Nike kini masih punya kontrak sponsor dengan juara Liga Primer Manchester City, juara liga Prancis Paris St Germain, dan tim nasional Belanda serta Brasil, dua negara yang lolos ke semifinal Piala Dunia 2014. (Reuters)