Suara.com - Babak semifinal antara Belanda vs Argentina yang akan dihelat di Arena Corinthians, Sao Paulo, Kamis (10/7/2014) dini hari WIB, bukanlah pertemuan pertama antara kedua tim di ajang Piala Dunia. Sebelumnya kedua tim telah saling berhadapan sebanyak empat kali di pesta empat tahunan sepak bola sejagat.
Kedua tim sebelumnya berhadapan di Piala Dunia 1974, 1978, 1998 dan 2006. Dari keempat pertemuan tersebut, final Piala Dunia 1978, mungkin menjadi kenangan terpahit yang pernah dialami tim Oranye.
Setelah di permalukan Belanda di Jerman Barat pada 1974, di mana Argentina kalah telak dengan empat gol tanpa balas, kedua tim kembali bersua di Piala Dunia 1978. Bertindak sebagai tuan rumah, Argentina berhasil melampiaskan dendamnya terhadap Oranye.
Partai puncak yang digelar di Estadio Monumental, Buenos Aires pada 25 Juni 1978 berlangsung ketat. Argentina memimpin lebih dulu di menit 37 lewat aksi Mario Kempes sebelum akhirnya disamakan oleh Nanninga di menit 82.
Dengan skor imbang 1-1, pertandingan berlanjut ke babak tambahan waktu. Satu menit jelang berakhirnya 15 pertama, mimpi buruk Belanda terjadi.
Mario Kempes menjebol gawang Jan Jongbloed untuk kali kedua di menit 104. Dan di menit 115, Daniel Bertoni memastikan kemenangan Albiceleste 3-1.
Dengan kemenangan tersebut, Argentina berhasil meraih trofi Piala Dunia pertamanya. Sementara Belanda yang merupakan finalis Piala Dunia 1974, kembali gagal merengkuh Piala Dunia pertamanya.
Selain kekalahan menyakitkan tim Oranye atas tim Tango, Piala Dunia 1978 juga menyimpan sejumlah catatan menarik. Mulai dari wacana pemboikotan Piala Dunia menyusul kudeta militer yang terjadi di Argentina dua tahun sebelum digelarnya Piala Dunia, hingga aksi protes bintang Belanda Johan Cruyff yang menolak berpartisipasi dalam turnamen terkait pemerintahan tangan besi rezim militer di Argentina yang bertanggung jawab atas hilangnya ribuan nyawa.