Suara.com - Piala Dunia 2014 sudah menyelesaikan babak perempat final. Empat tim yang lolos ke babak semifinal adalah tuan rumah Brasil, Jerman, Argentina dan finalis Piala Dunia 2010, Belanda. Brasil akan menantang Jerman dan Argentina melawan Belanda.
Ada banyak kejadian menarik yang terjadi di Piala Dunia Brasil. Mulai dari gol-gol indah hingga penyelamatan gemilang yang dilakukan oleh kiper. Peran kiper menjadi sangat krusial dalam menghadang serangan-serangan pemain lawan.
Suara.com memilih tiga kiper yang mencuri paling banyak perhatian di perhelatan Piala Dunia 2014.
1. Tim Howard (Amerika Serikat)
Nama Tim Howard sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi pecinta sepak bola. Dia sempat membela klub raksasa Inggris Manchester United sebelum akhirnya berlabuh di Everton. Howard mengambil alih posisi kiper nomor satu timnas Amerika dari Brad Friedel. Piala Dunia 2014 menjadi ajang bagi Howard memperlihatkan kehebatannya dalam menjaga mistar gawang.
Amerika berada di grup G bersama Jerman, Portugal dan Ghana. Di atas kertas, Amerika sulit untuk bisa lolos ke babak 16 besar. Namun, Tim Howard secara perkasa menghalau serangan para pemain Ghana hingga Amerika menang 2-1 di pertemuan pertama. Kehebatan Howard di bawah mistar gawang juga membuat para pemain Portugal frustrasi. Hanya karena gol d menit-menit akhir pertandingan, Portugal berhasil menahan imbang Amerika 2-2.
Pada pertandingan terakhir, Howard memang tidak bisa berbuat banyak ketika melawan Jerman dan dipaksa kalah 1-0. Namun, Amerika tetap berhasil lolos karena unggul produktivitas mencetak gol dari Portugal. Di babak 16 besar lah, Howard memperlihatkan sinarnya. Dia menghalau semua serangan pemain Belgia selama 90 menit.
Gawangnya baru kebobolan di masa perpanjangan waktu.
Penampilan brilian Howard membuat Presiden Amerika Serikat Barrack Obama kagum dan langsung menelpon dirinya. Bahkan, muncul petisi yang meminta agar salah satu bandara di Amerika diganti namanya menjadi Tim Howard. Tidak salah apabila Tim Howard dinobatkan sebagai kiper dengan penampilan terbaik di Piala Dunia 2014.
2. Keylor Navas (Kosta Rika)
Sebelum Piala Dunia 2014 bergulir, nama Keylor Navas mungkin masih asing di telinga. Dia hanya membela klub kecil di liga Spanyol yaitu Levante. Namun, warga Spanyol khususnya fans Levante pasti sudah bisa melihat kehebatan Navas dalam menjaga gawangnya.
Di sepanjang musim lalu, Levante hanya kebobolan 43 gol dan merupakan jumlah kebobolan paling sedikit kelima di La Liga. Bukan itu saja, Navas juga tercatat sebagai kiper dengan persentase penyelamatan terbaik di Eropa. Dia juga sukses membawa Levante masuk dalam peringkat 10 besar.
Navas juga harus berjuang untuk mendapatkan tempat sebagai pemain inti di timnas Kosta Rika. Dia sempat lama menjadi cadangan bagi Jose Porras sebelum akhirnya dipercaya menjadi kiper nomor satu. Pada Piala Dunia 2014, Kosta Rika bukanlah tim yang diunggulkan bisa lolos ke babak 16 besar. Mereka berada di Grup D yang dijuluki grup maut karena dihuni Inggris, Uruguay dan Italia, yang semuanya pernah menjadi juara dunia.
Kosta Rika membuat kejutan dengan mengalahkan Uruguay 3-1 di pertandingan pertama. Pada pertandingan kedua, Navas tampil sebagai bintang dengan membuat frustrasi para pemain Italia selama 90 menit. Penyelamatan demi penyelamatan yang dilakukan Navas membuat Italia kalah 0-1. Kosta Rika pun memastikan diri lolos ke babak 16 besar.
Sinar Navas semakin terang benderang di babak 16 besar. Dia menepis dua tendangan penalti pemain Yunani dalam adu tos-tosan dan membawa Kosta Rika maju ke babak perempat final. Menghadapi Belanda di babak 8 besar, Navas kembali membuat pemain Belanda kehabisan akal melalui penyelamatan gemilangnya.
Sayang, Navas tidak bisa menghalau empat tendangan penalti pemain Belanda sehingga Kosta Rika gagal mencetak sejarah dengan lolos ke babak semifinal Piala Dunia untuk kali pertama. Meski demikian, penampilan briliannya sudah membuat nama Navas dikenal oleh pecinta sepak bola di seluruh dunia.
3. Guillermo Ochoa (Meksiko)
Ochoa adalah satu-satunya kiper di Piala Dunia yang tidak mempunyai klub. Klub Prancis, Ajaccio tidak memperpanjang kontraknya sebelum Piala Dunia dimulai. Meski tidak mempunyai klub, Ochoa tetap tampil sempurna bersama timnas Meksiko. Dalam dua pertandingan pertama Meksiko di Piala Dunia 2014, Ochoa berhasil menjaga gawangnya dari kebobolan.
Saat melawan Kamerun, Ochoa membantu Meksiko menang 1-0. Pada pertandingan berikutnya, giliran pemain Brasil yang harus gigit jari karena tidak bisa menaklukkan Ochoa di bawah mistar gawang. Pertandingan berakhir imbang tanpa gol. Baru pada pertandingan ketiga, gawang Ochoa akhirnya bobol namun Meksiko berhasil menang 3-1 atas Kroasia.
Di babak 16 besar, Meksiko ditantang finalis Piala Dunia 2010, Belanda. Hampir tidak ada yang menjagokan Meksiko bisa menang atas tim Oranye. Namun, Ochoa nyaris memutarbalikkan prediksi itu. Sempat unggul 1-0, Meksiko hanya tinggal dua menit lagi lolos ke perempat final.
Namun, gol Wesley Sneijder di menit ke-88 dan penalti kontroversial Klaas Jan Huntelar di masa injury time memupus harapan Ochoa dan juga pemain Meksiko lainnya untuk tampil di perempat final. Meski kalah, Ochoa layak bangga karena nyaris membuat pemain Belanda putus asa di sepanjang pertandingan. Kepiawaiannya dalam menjaga mistar gawang membuat Ochoa mulai diburu oleh sejumlah klub.