Suara.com - Laga "hidup-mati" yang dilakoni Swiss di babak 16 besar Piala Dunia 2014 kontra Argentina, menjadi pertandingan terakhir bagi pelatih Swiss Ottmar Hitzfeld. Setelah puluhan tahun berkarir sebagai pelatih, Hitzfeld memilih Piala Dunia 2014 sebagai akhir dari kiprahnya sebagai seorang pelatih.
"Saya pensiun sebagai pelatih. Saya ingin menjalani hidup dengan tenang," tukas pria 65 tahun.
"Saya ingin memberi selamat kepada para pemain saya atas sikap yang ditunjukkan di akhir pertandingan. Swiss pantas untuk diperhitungkan dan dikenal dunia. Dan kami dapat berjalan pulang dengan kepala tegak," sambungnya.
Hitzfeld yang sebelumnya berencana mengakhiri karir dengan prestasi, gagal mencapai impiannya setelah Angel Di Maria mencetak gol di menit 118. Di akhir laga, Swiss nyaris menyamakan kedudukan jika saja tandukkan Blerim Dzemaili tidak membentur mistar.
Selain mengakhiri karirnya dengan kekalahan, Hitzfeld juga menerima kabar duka di hari tersingkirnya La Nati. Saudaranya yang bernama Winfried dikabarkan meninggal dunia di usia 82 tahun.
Sepanjang 31 tahun karir kepelatihannya, Ottmar Hitzfeld telah meraih sejumlah gelar bergengsi. Termasuk Gelar Liga Champions saat menukangi Bayern Munich dan Borussia Dortmund. (Soccerway)