Suara.com - Selasa (1/7/2014) dini hari WIB, Jerman akan menghadapi Aljazair di babak 16 besar Piala Dunia 2014. Menghadapi Serigala Gurun, Jerman yang dibayang-bayangi hasil pertemuan kedua tim 32 tahun lalu, mengusung misi balas dendam.
Dalam laga tersebut, Der Panzer yang unggul dalam materi pemain jelas lebih diunggulkan. Apalagi di babak penyisihan grup, Jerman berhasil meraih satu hasil imbang dan dua kemenangan, yang salah satunya adalah kemenangan telak atas Portugal 4-0.
Jelang laga krusial di Porto Alegre, Jochim Loew tampaknya tidak memiliki kendala berarti. Jerome Boateng yang sebelumnya mengalami cedera ringan bahkan siap diturunkan.
Keberadaan Boateng di lini belakang Der Panzer sangat penting di laga ini. Sebagai pemain belakang yang terkenal memiliki disiplin tinggi, Boateng bisa jadi diberi tugas untuk mematikan langkah ujung tombak Aljazair, Islam Slimani.
Sementara di kubu Aljazair, semangat pantang menyerah yang ditampilkan anak asuh Vahid Halilhodzic tetap menjadi modal utama Serigala Gurun.
Menghadapi Jerman, Serigala Gurun yang bakal tampil lebih lepas tanpa beban siap mengulang sukses di Piala Dunia 1982. Di mana saat itu, Aljazair yang juga tidak diunggulkan berhasil menekuk Der Panzer 2-1.
Di Porto Alegre, Halilhodzic tampaknya tidak akan melakukan banyak perubahan. Seperti di laga sebelumnya, formasi 4-2-3-1 tampaknya tetap di pilih Halilhodzic.
Di lini tengah, Sofiane Feghouli akan menjadi harapan besar Halilhodzic untuk mengatur skema serangan. Bersama Carl Medjani, Nabil Bentaleb dan Yasine Brahimi, Feghouli akan memainkan peranan penting guna membuka jalan dan peluang bagi Slimani yang di dua laga sebelumnya tampil gemilang sekaligus menjadi sosok penentu hasil pertandingan.