Suara.com - Dihujani kritik atas taktik yang diterapkan saat menghadapi Cile, pelatih Belanda Louis van Gaal membela diri. Bagi van Gaal, hasil akhir adalah yang paling penting.
Di laga tersebut, Belanda menang dengan skor 2-0. Namun, permainan Belanda tidak terbuka seperti sebelumnya. Untuk mengejar posisi puncak, van Gaal menerapkan formasi 5-3-2 di laga tersebut.
"Ini adalah tentang memenangkan pertandingan. Saya menggunakan formasi yang saya rasa dapat membantu saya menang," tegas van Gaal.
"Jika saya menerapkan formasi 4-3-3 melawan Cile, (Arjen) Robben pasti akan terus mengejar mereka (pemain Cile). Mereka (Robben cs) tidak bisa melakukan itu sepanjang 90 menit," jelasnya.
"Suasana di grup sangat fantastis. Para pemain ingin menggunakan formasi 5-3-2. Mereka nyaman dengan formasi tersebut dan itu sangat penting," tambahnya.
Atas keberhasilan menumbangkan La Roja, Belanda sukses mengunci posisi puncak Grup B dengan sembilan poin. Artinya, Oranye meraih hasil sempurna di babak kualifikasi grup dengan tiga kemenangan.
Meksiko yang baru saja sukses menundukkan Kroasia dengan skor 3-1, keluar sebagai runner up A. El Tri akan menjadi lawan bagi Oranye di babak 16 besar. (Soccerway)