Suara.com - Pemain timnas Kroasia yang baru saja direkrut Barcelona, Ivan Rakitic menjadi pemain terakhir yang mengeluhkan cuaca panas di kota Manaus. Menurut dia, sulit bagi dirinya untuk bernafas di lapangan karena udara yang sangat panas.
“Sangat sulit untuk bermain di sini, udara sangat panas dan sulit untuk bernafas, anda tidak punya udara yang diperlukan,” kata Rakitic.
Protes serupa juga dilontarkan pelatih Italia Cesare Prandelli dan bek Giorgio Chiellini. Mereka mengkritik keputusan FIFA yang tidak mengizinkan pemain untuk jeda minum air selama pertandingan.
Rakitic sukses membawa Kroasia menang 4-0 atas Kamerun. Kemenangan itu membuka peluang Kroasia lolos ke babak 16 besar dan akan menghadapi Meksiko di pertandingan terakhir, Senin depan.
“Kami harus siap menghadapi Meksiko karena kalau tidak menang maka kami akan pulang kampung dan saya tidak ingin pulang. Yang paling penting adalah kami menentukan nasib di tangan sendiri. Karena itu, kami harus menang apabila ingin lolos dari babak penyisihan grup,” tegas Rakitic.
Meksiko, calon lawan yang akan dihadapi Kroasia hanya memerlukan hasil imbang untuk maju ke babak 16 besar. Satu partai lain di Grup A akan mempertemukan tuan rumah Brasil melawan Kamerun yang sudah tersingkir karena menelan dua kali kekalahan dari Meksiko dan Kroasia. (Goal)