Suara.com - Butuh 69 menit bagi Belgia untuk meruntuhkan tembok kuat yang dibangun Aljazair saat kedua tim bentrok di laga perdana Grup H Samba 2014 di di Stadion Mineirao, Brasil, Selasa (17/6/2014) malam. Maroane Fellaini dan Dries Mertens menjadi penyelamat gengsi Belgia ketika menundukkan tim kuda hitam Aljazair 2-1.
Sebelumnya, Aljazair mampu unggul terlebih dahulu berkat gol penalti yang dilesahkan Sofiane Feghouli pada babak pertama.
Kemenangan ini membuat Belgia mempimpin sementara Grup H dengan tiga poin. Sementara Aljazair berada di posisi juru kunci dengan poin nihil. Dua tim lain Grup H, yakni Rusia dan Korea Selatan (Korsel) baru akan saling bentrok Rabu (18/6/2014) pagi.
Aljazair, dalam laga ini, mampu membuat frustasi pasukan Belgia yang dihuni oleh para bintang. Pada paruh pertama, nama-nama beken macam Eden Hazard, Romelo Lukaku dan Axel Witsel, praktis tak mampu menebus barisan pertahanan pasukan Aljazair.
Untuk membongkar lini belakang Aljazair, Hazard cs pun terpaksa melepaskan tembakan spekulasi, jauh dari kotak penalti. Namun, jangankan mengancam, seluruh tembakan tersebut sangat jauh dari tepat. Hasilnya, Belgia pun tertinggal 1-0 dari Aljazair pada babak pertama.
Barulah pada babak kedua, seluruh pemain bintang Belgia menunjukkan kemampuan sesungguhnya. Bahkan, guna membongkar pertahanan Aljazair yang sangat kuat, pelatih Marc Wilmots pun memasukkan tiga nama baru, Divock Origi, Dries Mertens, dan Maroane Fellaini.
Strategi anyar yang diberlakukan Wilmots pun terbukti jitu. Sang super sub, Fellaini mampu menembus jala Aljazair lewat tandukkan mautnya, memanfaatkan umpah matang yang dilepaskan Kevin De Bruyne, pada menit 69.
Gol tersebut membuat Belgia di atas angin. Mentalnya pun kembali meningkat. Hasil positif pun terjadi sembilan menit kemudian. Dries Mertens, memanfaatkan serangan balik, mampu melepaskan sepakan keras yang tak mampu dibendung penjaga gawang Aljazair. Skor 2-1, Belgia balik memimpin.
Belgia terus mengancam gawang Aljazair di penghujung laga. Meski beberapa kali menghasilkan peluang, namun Belgia tetap tak mampu menghasilkan gol tambahan. Dan akhirnya skor 2-1 untuk keunggulan Belgia pun bertahan hingga wasit meniupkan peluit panjang tanda berakhirnya laga.