Suara.com - Laga pertama Grup F antara Argentina kontra Bosnia di Stadion Maracana, Rio De Janeiro, Brasil, berlangsung sengit, Senin (16/6/2014) pagi. Argentina, yang mendapatkan perlawanan gigih dari Bosnia, akhirnya, mampu keluar dari tekanan dan memenangkan laga 2-1.
Kemenangan Argentina tercipta berkat gol bunuh diri bek Bosnia, Sead Kolasinac, dan aksi cantik dari sang kapten, Lionel Messi. Adapun Bosnia membalas lewat kaki Vedad Ibisevic.
Dengan hasil ini, Argentina untuk sementara bertengger di posisi puncak Grup F. Sementara partai kedua grup tersebut antara Nigeria dan Iran baru akan berlangsung Selasa (17/6/2014) dinihari.
Gol pertama bagi Argentina tercipta hanya dua menit setelah kick off. Pemain Bosnia, Kolasinac tak menyangka bola yang dilepaskan Lionel Messi, memanfaatkan sepakan bebas, membentur dirinya sebelum akhirnya masuk ke gawang timnya.
Ironisnya, pasca-gol bunuh diri tersebut, permainan Argentina tidak berkembang. Motor Tim Tanggo, Lionel Messi , Sergio Aguero, dan Angel Di Maria, tampak lebih memainkan permainan individu ketimbang kolektif.
Hasilnya, permainan Argentina mudah ditebak. Pergerakan Messi, Aguero dan Di Maria, mudah dipatahkan lewat pressing ketat bek-bek Bosnia.
Sebaliknya, Bosnia, yang dimotori Mirajlem Pjanic, justru lebih asyik memainkan bola, bahkan membuat lini pertahanan Argentina keteteran.
Bahkan, pada menit ke-13, Bosnia nyaris menyamakan kedudukan, jika kiper Sergio Romero tak berhasil mematahkan bola dari sambaran Izet Hajrovic.
Memasuki akhir laga babak pertama, Argentina, secara perlahan dapat keluar dari tekanan. Sebiji peluang tercipta lewat kaki Javier Mascherano. Nahas, upaya itu gagal, lantaran sepakan keras Mascherano dapat ditepis oleh kiper Bosnia, Asmir Begovic.
Bosnia, rupanya, tak mau lama-lama memberikan kesempatan kepada Argentina untuk keluar menyerang. Pada menit ke-33, Bosnia kembali mengancam lewat Edin Dzeko. Sayang, sepakan keras striker Manchester City itu masih melabung jauh ke atas gawang Argentina.
Delapan menit berselang, Bosnia, lagi-lagi mendapatkan peluang matang untuk membobol gawang Argentina. Tetapi, peluang hasil sundulan Senad Lulic kembali dapat dimentahkan oleh Sergio Romero.
Alhasil, skor 1-0 untuk keunggulan sementara Argentina tetap bertahan hingga jeda laga.
Pada babak kedua, guna lebih bermain menekan dan mengontrol jalannya bola di lini tengah, pelatih Argentina, Alejandro Sabella, memasukkan dua pemain baru, yakni Gonzalo Higuain dan Fernando Gago, menggantikan Maxi Rodriguez dan Hugo Campagnaro.
Namun, strategi itu masih belum berjalan mulus. Argentina kerap gagal mengambil alih jalannya bola dari kaki para pemain Bosnia yang bermain sangat taktis.
Bahkan, pada menit ke-47, Bosnia kembali mendapat kans untuk membobol gawang Argentina. Beruntung kiper Sergio Romero sigap dan dapat memeluk erat bola hasil sepakan bebas Izet Hajrovic.
Argentina, akhirnya, mampu berbalik menekan Bosnia memasuki pertengahan laga babak kedua. Peluang pun langsung tercipta pada menit ke-59, lewat kaki Sergio Aguero. Sayang, sepakan Aguero, yang memanfaatkan umpan matang Lionel Messi, masih dapat dimentahkan oleh Begovic.
Messi sendiri, yang pada babak pertama tak berkutik, mulai menunjukkan tajinya. Aksi individunya mulai berbahaya, dan langsung menusuk ke jantung pertahanan Bosnia.
Dan akhirnya, pada menit ke-64, Messi benar-benar menunjukkan jati dirinya. Melewati tiga pemain Bosnia, pemain Barcelona itu mampu melepaskan sepakan keras yang tak mampu ditahan Begovic. Skor 2-0, Argentina menjauh.
Tertinggal dua gol, mental pasukan Bosnia mulai hancur. Apalagi, sebelumnya, mereka juga telah tampak frustasi lantaran selalu gagal menaklukkan gawang Argentina. Hasil itu benar-benar dimanfaatkan Argentina untuk keluar menyerang. Tim Tanggo semakin di atas angin.
Rupanya, laga tak selesai sampai di situ. Argentina yang mengira bakal menyudahi laga dengan keunggulan dua angka tercengang lewat gol yang dilesahkan pemain pengganti Bosnia, Vedad Ibisevic.
Lepas dari kawalan bek Argentina, Ibisevic, berhasil menceploskan bola mendatar yang gagal dibendung oleh Romero. Skor 1-2, Bosnia mengejar. Pertandingan sengit kembali. Bosnia yang mencari hasil imbang, kembali mendapatkan semangat baru.
Sayang, meski terus menebar ancaman, gol penyama kedudukan yang dinanti Bosnia tak kunjung tercipta. Dzeko cs pun harus merelakan tiga angka kepada Argentina.