Delapan menit berselang, Bosnia, lagi-lagi mendapatkan peluang matang untuk membobol gawang Argentina. Tetapi, peluang hasil sundulan Senad Lulic kembali dapat dimentahkan oleh Sergio Romero.
Alhasil, skor 1-0 untuk keunggulan sementara Argentina tetap bertahan hingga jeda laga.
Pada babak kedua, guna lebih bermain menekan dan mengontrol jalannya bola di lini tengah, pelatih Argentina, Alejandro Sabella, memasukkan dua pemain baru, yakni Gonzalo Higuain dan Fernando Gago, menggantikan Maxi Rodriguez dan Hugo Campagnaro.
Namun, strategi itu masih belum berjalan mulus. Argentina kerap gagal mengambil alih jalannya bola dari kaki para pemain Bosnia yang bermain sangat taktis.
Bahkan, pada menit ke-47, Bosnia kembali mendapat kans untuk membobol gawang Argentina. Beruntung kiper Sergio Romero sigap dan dapat memeluk erat bola hasil sepakan bebas Izet Hajrovic.
Argentina, akhirnya, mampu berbalik menekan Bosnia memasuki pertengahan laga babak kedua. Peluang pun langsung tercipta pada menit ke-59, lewat kaki Sergio Aguero. Sayang, sepakan Aguero, yang memanfaatkan umpan matang Lionel Messi, masih dapat dimentahkan oleh Begovic.
Messi sendiri, yang pada babak pertama tak berkutik, mulai menunjukkan tajinya. Aksi individunya mulai berbahaya, dan langsung menusuk ke jantung pertahanan Bosnia.
Dan akhirnya, pada menit ke-64, Messi benar-benar menunjukkan jati dirinya. Melewati tiga pemain Bosnia, pemain Barcelona itu mampu melepaskan sepakan keras yang tak mampu ditahan Begovic. Skor 2-0, Argentina menjauh.
Tertinggal dua gol, mental pasukan Bosnia mulai hancur. Apalagi, sebelumnya, mereka juga telah tampak frustasi lantaran selalu gagal menaklukkan gawang Argentina. Hasil itu benar-benar dimanfaatkan Argentina untuk keluar menyerang. Tim Tanggo semakin di atas angin.
Rupanya, laga tak selesai sampai di situ. Argentina yang mengira bakal menyudahi laga dengan keunggulan dua angka tercengang lewat gol yang dilesahkan pemain pengganti Bosnia, Vedad Ibisevic.