5 Kekalahan Paling Menyakitkan di Piala Dunia

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 13 Juni 2014 | 15:11 WIB
5 Kekalahan Paling Menyakitkan di Piala Dunia
Ilustrasi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Piala Dunia menjadi ajang olahraga terbesar di dunia karena drama yang terjadi di belakangnya. Semua mata di seluruh dunia menonton, para pemain mengerahkan segala kemampuannya dan kegembiraan karena menang serta kesedihan karena kalah menjadi suatu agoni.

Tahun ini merupakan kali ke-20 Piala Dunia digelar. Hanya ada 8 negara yang sudah pernah menjadi juara yaitu Brasil (5 kali), Italia (4 kali), Jerman (3 kali), Uruguay dan Argentina (2 kali). Inggris, Spanyol dan Prancis (1 kali).

Dengan demikian, masih banyak negara yang pernah berpartisipasi di Piala Dunia meninggalkan ajang itu dengan kesedihan. Kekalahan yang mereka alami kadang sangat dramatis sehingga sulit untuk dilupakan. Laman TheRichest.com menyusun lima kekalahan paling drastis yang pernah terjadi di sepanjang sejarah Piala Dunia.

5. Aljazair (Piala Dunia 1982)

Kisah Aljazair di Piala Dunia 1982 membuat FIFA mengubah jadwal pertandingan. Negara tersebut mengawali debut di Piala Dunia 1982 dengan mengalahkan Jerman Barat 2-1. Setelah itu, mereka mengalahkan Chile 3-2. Namun, mereka tetap gagal lolos ke babak berikutnya karena “main mata” yang dilakukan oleh Jerman Barat dan Austria.

Pada pertandingan terakhir, Jerman hanya perlu menang 1-0 untuk lolos ke babak berikutnya. Apabila itu terjadi, Aljazair tersingkir. Namun, apabila Jerman menang lebih dari 1-0, maka Aljazair lolos ke babak berikutnya. Jerman berhasil unggul di awal babak pertama. Akan tetapi, setelah itu mereka seperti tidak punya keinginan untuk mencetak gol lagi. Sejak itu, FIFA memutuskan dua pertandingan terakhir di babak penyisihan grup digelar secara bersamaan.

4. Kamerun vs Ingggris (Piala Dunia 1990)

Kamerun adalah kuda hitam di Piala Dunia 1990. Mereka memulai perjalanan dengan mengalahkan juara bertahan Argentina 1-0 di pertandingan perdana dan akhirnya lolos ke babak 16 besar. Setelah itu, mereka menundukkan Kolombia 2-1 dan maju ke babak perempat final.

Melawan Inggris, Kamerun sudah unggul 2-1 hingga menit ke-82. Namun, tendangan penalti Gary Lineker di menit ke-83 memaksa pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu. Pada menit ke-105, Inggris kembali mendapat hadiah penalti dan Lineker kembali sukses menjadi algojo.

3. Italia vs Brasil (1994)

Brasil menyingkirkan tuan rumah Amerika Serikat, Belanda dan Swedia untuk melaju ke final. Sedangkan Italia harus bersusah payah menundukkan Nigeria, Spanyol dan Bulgaria untuk sampai di final. Di final, Italia dan Brasil tidak bisa mencetak gol selama 120 menit sehingga pertandingan dilanjutkan melalui adu penalti.

Pada Piala Dunia1990, mereka juga tersingkir karena adu penalti. Hantu adu penalti rupanya belum bisa lepas dari Italia. Brasil unggul 3-2 dan Roberto Baggio menjadi harapan terakhir Italia untuk menyamakan kedudukan. Sebagai penendang kelima, Baggio gagal mengeksekusi penalti dan Brasil akhirnya keluar sebagai juara.

2. Jerman vs Italia (Piala Dunia 2006)

Tuan rumah Jerman menghadapi Italia di babak semifinal. Jerman tampil sebagai tim paling agresif dan Italia sebagai tim paling defensif yang hanya kebobolan satu kali. Jerman belum pernah mengalahkan Italia di turnamen resmi.

Hingga 2X45 menit, kedua tim tidak bisa mencetak gol sehingga pertandingan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu 2X15 menit. Pertandingan sepertinya akan berlanjut dengan adu penalti ketika sampai menit ke-118 tetap belum ada gol yang tercipta.

Namun, semuanya berubah dua menit sebelum pertandingan usai. Bola tendangan penjuru diterima Andrea Pirlo yang kemudian mengarahkan bola kepada Fabio Grosso. Bek kiri itu melepaskan tendangan keras ke pojok atas gawang tanpa bisa dicegah kiper Jens Lehmann. Fans Jerman langsung bermuram durja ketika melihat gawang tim kesayangan mereka kebobolan.

1.    Ghana vs Uruguay (Piala Dunia 2010)

Untuk kali pertama, Piala Dunia digelar di Afrika. Namun, tim-tim dari Afrika justru tampil buruk. Tuan rumah Afrika tersingkir di babak penyisihan grup. Nigeria tidak bisa meraih satu kemenangan pun, Aljazair tidak bisa mencetak gol. Sedangkan Kamerun dan Pantai Gading juga gagal bersinar.

Harapan terakhir ada di pundak Ghana. Mereka berhasil mengalahkan Serbia dan imbang melawan Australia membuat mereka lolos ke babak 16 besar. Di babak tersebut, Ghana menyingkirkan Amerika Serikat dan maju ke babak perempat final.

Apabila berhasil menyingkirkan Utuguay di babak perempat final, Ghana akan menjadi wakil Afrika pertama yang bisa lolos ke semifinal Piala Dunia. Ketika skor tetap imbang 1-1 hingga masa perpanjangan waktu akan berakhir, Ghana meningkatkan serangan ke daerah pertahanan Uruguay.

Penyerang Uruguay Luis Suarez melakukan hands ball dan wasit memberikan hadiah tendangan penalti di menit ke-120. Namun, Gyan gagal menanggung beban berat untuk membawa negaranya lolos ke semifinal. Tendangannya terlalu tinggi dan impian untuk lolos ke semifinal tertunda.

Pertandingan dilanjutkan dengan adu penalti. Mental yang sudah anjlok serta fisik yang menurun membuat Ghana tidak bisa berbuat banyak dalam adu penalti. Uruguay akhirnya keluar sebagai pemenang dan maju ke empat besar. Andaikan tendangan penalti Gyan di menit ke-120 masuk, Ghana akan menorehkan sejarah sebagai negara Afrika pertama yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI