Suara.com - Banjir yang melanda kota Parana di sebelah selatan Brasil menewaskan 10 orang. Pemerintah Brasil telah mendeklarasikan keadaan darurat di 130 kota termasuk Curitiba yang menjadi salah satu tuan rumah Piala Dunia dan juga sering menarik turis asing lewat atraksi Iguazu Falls.
Hujan deras melanda kota Parana yang berbatasan dengan Paraguay dan Argentina. Sementara itu, matahari bersinar terik di sebagian besar kota di Brasil. Ahli meteorology Ana Beatriz Porto da Silva mengatakan, terlalu dini untuk memprediksi apakah pertandingan sepak bola di Baixada Arena akan terganggu oleh hujan deras.
Iran akan menghadapi Nigeria di Curitiba pada 16 Juni nanti, empat hari setelah turnamen Piala Dunia 2014 dibuka di stadion di Sao Paolo. Pelaksanaan Piala Dunia kali ini berlangsung saat kondisi cuaca di Brasil tidak menentu. Sinar matahari yang panas terjadi di sepanjang Januari hingga Februari yang biasanya merupakan musim hujan.
Karena fenomena El Nino, hujan justru turun pada Juli dan Agustus yang biasanya merupakan musim kemarau. Akses untuk menuju area Iguazu Falls yang sering dikunjungi turis mulai dibatasi. Ini menyusul genangan air yang meluap dari salah satu air terjun terbesar di dunia hingga ke jalanan.
Meski dilanda banjir, bandara dan juga jalanan di kota tersebut masih beroperasi normal. Banjir yang paling parah terjadi di bagian selatan kota Parana, area pertanian yang tidak aktif saat musim kemarau. Saat ini, warga di kota itu tengah memasuki musim panen jagung.
Otoritas kota Parana menyebutkan 52 warga mengalami luka-luka dan tiga orang hilang akibat banjir tersebut. Sedangkan banjir yang melanda Curitiba tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, 480 orang terpaksa harus meninggalkan rumahnya. (Reuters)