Piala Dunia 2014 Masih Dihantui Aksi Unjuk Rasa

Doddy Rosadi Suara.Com
Kamis, 12 Juni 2014 | 08:58 WIB
Piala Dunia 2014 Masih Dihantui Aksi Unjuk Rasa
Aksi pengunjuk rasa di Brasil. (Reuters/Andres Stapff)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembukaan Piala Dunia 2014 hanya tinggal hitungan jam. Polisi mulai memperketat keamanan di 12 kota yang akan menjadi tuan rumah dalam pesta sepak bola dunia tersebut.

Untuk mengantisipasi aksi unjuk rasa, polisi mengerahkan 150 ribu personil di seluruh kota yang akan menggelar partai Piala Dunia. Bukan hanya polisi, tentara juga akan diturunkan untuk membantu polisi.

“Apabila para pengunjuk rasa menghambat fans sepak bola yang datang ke Brasil, maka situasi bisa semakin buruk. Polisi akan menjaga jalanan tetap terbuka, itu adalah sebuah jaminan,” kata salah satu anggota polisi.

Sejumlah politisi juga sudah meminta aparat kepolisian untuk tidak melakukan aksi kekerasan terhadap para pengunjuk rasa. Presiden Brasil Russeff juga sudah meminta polisi untuk memastikan para fans sepak bola bisa hadir menyaksikan pertandingan tim kesayangannya di stadion.

“Tida ada masalah dengan protes yang akan dilakukan selama Piala Dunia. Yang ingin kita hindari adalah aksi vandalism atau perusakan properti public. Itu yang tidak kita inginkan,” kata Gubernur Rio de Janeiro Geraldo Alckmin.

Berdasarkan survei terakhir, jumlah warga Brasil yang mendukung aksi unjuk rasa terus menurun dari 89 persen pada Juni lalu menjadi setengahnya. Sebagian besar warga Brasil memprotes penggunaan dana dalam jumlah besar oleh pemerintah untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2014. Padahal, masih banyak warga Brasil yang hidup dalam kemiskinan. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI