Suara.com - Tiga kali tersingkir di Piala Dunia lewat adu penalti ditambah dua kali di Piala Eropa, timnas Inggris merasa perlu untuk melakukan latihan khusus dalam mengambil tendangan 12 pas itu.
Pelatih Roy Hodgson berusaha meningkatkan kemampuan anak asuhnya dalam mengambil tendangan penalti. Salah satu cara yang dilakukan oleh Hodgson adalah dengan melakukan tendangan penalti ke gawang yang kosong.
Inggris tersingkir di Piala Dunia 1990, 1998 dan 2006 melalui adu penalti. Sedangkan di Piala Eropa, Inggris juga harus angkat koper pada 2004 dan 2012 karena kalah adu penalti. Inggris baru sekali menang adu penalti yaitu pada 2002 melawan Spanyol.
Dari 35 tendangan penalti yang sudah dilakukan, para pemain Inggris hanya bisa memasukkan 23 kali. Hodgson mengatakan, para pemain Inggris mulai melakukan latihan adu penalti sejak Selasa. Latihan ini dilakukan sebagai persiapan apabila Inggris lolos ke babak berikutnya.
“Kami melakukan latihan untuk senang-senang, saat ini memang baru tahap untuk bersenang-senang. Saya rasa mereka tidak akan terus-terusan latihan mengambil tendangan penalti selama beberapa minggu ke depan hingga babak penyisihan grup usai,” kata Hodgson.
Hodgson menambahkakan, dia belum memutuskan siapa lima pemain yang akan menjadi eksekutor apabila Inggris harus melakukan adu penalti. Namun, kata dia, keputusan itu tidak sulit karena dia sudah tahu siapa saja yang bisa mengambil tendangan penalti. (Mirror)