Suara.com - Dia adalah salah satu pesepak bola terbaik di dunia, tetapi negaranya tidak menginginkannya. Itulah beban yang ditanggung oleh Lionel Messi saat memimpin Argentina di Piala Dunia 2014.
Di usia 26 tahun, Messi telah menjadi Pemain Terbaik Dunia sebanyak empat kali. Dia membawa Barcelona enam kali juara liga dan tiga kali juara liga Spanyol. Lalu, kenapa Argentina tidak menyukainya?
Jawabannya, karena Messi dianggap tidak cukup Argentina. Berdasarkan komentar dari sejumlah warga Argentina, mulai dari siopir taksi, pelatih sepak bola lokal hingga komentator sepak bola, ada sejumlah masalah yang dihadapi Messi.
Masalah itu adalah, dia meninggalkan Argentina terlalu cepat untuk bermain di liga Eropa. Messi juga tidak menyanyikan bersama lagu kebangsaan Argentina. Selain itu, Messi dianggap tidak punya semangat, jati diri dan tidak merasakan “sesuatu” saat mengenakan kostum Argentina.
“Satu-satunya hal yang menyelamatkan Messi adalah dia masih menyimpan aksen Argentina saat berbicara,” kata Martin Mazur, jurnalis olahraga di Argentina.
Pendapat berbeda disampaikan oleh Dario Torrisi, seorang sopir taksi. “Kami selalu suka dengan cara Messi bermain etapi kami tidak tahu siapa dia.”
Kemarin, timnas Argentina sudah berangkat ke Brasil. Ratusan pendukung melepas kepergian tim Argentina di bandara Buenos Aires. Messi dan kawan-kawan menggunakan pesawat jet yang disewa untuk membawa mereka ke negara Samba. (News.com.au)