Suara.com - Pecinta sepak bola yang ingin menyaksikan Piala Dunia 2014 tiba di kota Sao Paolo dan disambut dengan kemacetan serta sejumlah penundaan perjalanan angkutan transportasi. Ini menyusul aksi mogok yang dilakukan oleh pekerja metro (kereta bawah tanah).
Aksi mogok ini sudah berlangsung selama enam hari. Mereka menuntut kenaikan gaji sebesar 12 persen tetapi pihak perusahaan hanya bersedia memberikan kenaikan gaji sekitar 8 persen.
Kemarin, otoritas setempat sudah bertemu dengan pemimpin buruh karyawan kereta bawah tanah dan tidak mencapai kesepakatan. Hanya tiga hari menjelang Piala Dunia, pemerintah Brasil diragukan bisa mengendalikan aksi unjuk rasa yang terus terjadi.
Aksi mogok itu membuat jalanan menjadi macet total. Rute angkutan transportasi juga tertunda berjam-jam. Perjalanan yang harus ditempuh dari bandara menuju hotel di tengah kota juga memerlukan waktu hingga tiga jam.
“Apabila ini terus berlanjut, maka akan terjadi kerusuhan,” kata Miguel Jimenez.
Sao Paolo yang merupakan pusat penghubung bisnis di Brasil akan menjadi tuan rumah untuk lima pertandingan. Selain partai pembuka antara Brasil melawan Kroasia, partai semifinal juga akan digelar di kota ini. (Reuters)