Arti Tandukan Zidane bagi Prancis di 2 Piala Dunia

Syaiful Rachman Suara.Com
Senin, 09 Juni 2014 | 16:00 WIB
Arti Tandukan Zidane bagi Prancis di 2 Piala Dunia
Legenda Prancis Zinedine Zidane [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi pecinta sepak bola, siapa yang tidak pernah mendengar nama besar Zinedine Zidane. Ketajaman striker berkepala plontos tersebut merupakan jaminan meraih gelar bagi tim yang pernah dibelanya, termasuk Juventus dan Real Madrid.

Kehebatan Zidane tidak hanya terlihat di klub yang pernah dibelanya. Di tim nasional, sosok Zidane bahkan sangat berpengaruh pada permainan Les Bleus.

Tampil 108 kali bersama Les Bleus, pemain yang kerap di panggil Zizou tersebut menorehkan 31 gol. Berseragam Les Bleus sejak tahun 1994 hingga 2006, Zizou telah tiga kali tampil di Piala Dunia. Yaitu di Piala Dunia 1998, 2002, dan 2006.

Di final Piala Dunia 1998, tandukkan Zizou mencatat sejarah baru bagi Les Bleus. Dua tandukkannya yang bersarang ke gawang Brasil yang dikawal  Taffarel di menit 27 dan 45+1, mengantar Prancis mencatat sejarah baru dengan menjadi juara Piala Dunia untuk kali pertama. Di laga tersebut, Prancis mengalahkan Brasil 3-0. Satu gol Les Bleus lainnya dicetak Emmanuel Petit.

Delapan tahun berselang, Zidane kembali berpeluang untuk membawa Les Bleus ke puncak pesta sepak bola sejagad, setelah membawa Prancis ke final. Namun, aksi Zidane yang diharapkan mampu mengulang keberhasilan Les Bleus justru menjadi awal kegagalan Prancis.

Menghadapi Italia, Zidane memang mengeluarkan tandukkan mautnya. Akan tetapi ke dada pemain Azzurri, Marco Materazzi. Zidane menanduk Materazzi lantaran pemain Italia tersebut melontarkan kata-kata tidak pantas mengenai keluarganya.

Akibat aksinya, Zidane pun di usir keluar lapangan di babak perpanjangan waktu. Hilangnya Zidane sangat mempengaruhi permainan Prancis, yang pada akhirnya gagal meraih kemenangan setelah ditumbangkan Italia lewat drama adu penalti.

Setelah delapan tahun berlalu, kedua pemain mengaku telah saling memaafkan terkait peristiwa tersebut.

Zinedine Zidane adalah legenda hidup sepak bola Prancis yang kini menjabat sebagai asisten pelatih sekaligus Direktur Olahraga Real Madrid.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI