Suara.com - Semen Padang meraih poin penuh setelah menaklukkan tuan rumah Arema Cronus Indonesia dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Rabu (21/5/2015)malam, dalam lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2014.
Gol Semen Padang yang mampu mengobrak-abrik kandang Singo Edan itu diborong Osas Saha pada menit ke-32 dan ke-55. Sementara satu gol balasan Arema dipersembahkan Johan Alfarizie pada menit ke-85.
Sejak "kick off" babak pertama, Arema langsung menyerang dan mengobrak-abrik lini pertahanan Semen Padang. Namun, karena kokohnya benteng pertahanan yang dibangun Semen Padang membuat anak asuh Suharno itu selalu gagal menembus, bahkan sulit mencari celah untuk bermain di depan.
Pertahanan Semen Padang baru bisa ditembus pemain Arema pada menit ke-13, namun sayang Dendy Santoso yang sudah berada di depan gawang Semen Padang yang dikawal Jandia Eka Putta itu gagal mengeksekusi bola menjadi sebuah gol.
Serangan yang bertubi-tubi dan terus menerus yang diperagakan pemain Arema, tak satupun yang membuahkan gol. Beberapa kali serangan Arema yang mampu menembus kokohnya pertahanan Semen Padang justru membuahkan "offside", sehingga peluang manis yang tercipta terbuang sia-sia.
Sekitar 10 menit menjelang berakhirnya babak pertama, Semen Padang mulai membuka ruang dan berani melakukan serangan. Beberapa kali serangan yang dibangun Semen Padang justru membahayakan gawang Arema dan pada menit ke-42 gawang Arema yang dikawal I Made Wardhana kebobolan, sehingga skor berubah menjadi 0-1.
Ditariknya Cristian Gonzales pada menit ke-41 oleh pelatih Suharno dan digantikan I Gede Sukadana yang masih belum sembuh total dari cederanya, justru menjadi blunder bagi Arema karena Alberto Goncalves harus bekerja sendiri di lini depan.
Memasuki 45 menit babak kedua, skema permainan Arema tidak berubah, hanya Gilang Ginarsa yang bermain tidak optimal digantikan Benny Wahyudi dan Munhar digantikan Syamsul Arif.
Masuknya Syamsul Arif menambah kekuatan Arema di lini depan, hanya saja permainan yang terus menyerang, Arema justru melupakan pertahanannya, sehingga ketika Semen Padang melakukan serangan balik yang ditopang dengan kecepatan Osas Saha di lini depan menjadi keteteran.
Lemahnya lini pertahanan Arema yang ditinggalkan Victor Igbonefo dan Purwaka Yudhi membuat serangan balik Semen Padang membuat kocar-kacir lini belakang Arema, bahkan pada menit ke-55 Semen Padang mampu menambah golnya melalui kaki Asas Saha.
Tertinggal 0-2, membuat pemain Arema semakin tergesa-gesa ketika menguasai bola, sehingga umpan-umpannya tidak akurat (sering salah umpan), bahkan sering kehilangan bola. Belum lagi benteng pertahanan Semen Padang yang sangat sulit ditembus dari segala lini.
Lima menit menjelang berakhirnya babak kedua, kesabaran Arema akhirnya membuahkan hasil. Tendangan bebas I Gede Sukadana bisa dimaksimalkan Johan Al Farizie melalui sundulan dan skor berubah menjadi 1-2.
Hingga 45 menit dan tambahan waktu empat menit babak kedua berakhir dan wasit Gerry P meniup peluit akhir skor masih tetap 1-2. Tidak bisa diturunkannya sejumlah pemain pilar Arema, seperti kapten Ahmad Bustomi, Kurnia Meiga, Victor Igbonefo, Purwaka Yudhi, dan Christiano Lopez membuat permainan Arema kocar-kacir, bahkan seperti kehilangan rohnya.
Meski gagal meraih tiga poin di kandang, Arema masih tetap kokoh di puncak klasemen sementara dengan 30 poin dari 12 kali bermain. (Antara)