Suara.com - Arema Cronus Indonesia meraih poin penuh setelah menang tipis 1-0 atas tamunya Persija Jakarta dalam lanjutan Liga Super Indonesia yang digelar di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (18/5/2014) malam.
Gol semata wayang Arema yang membobol gawang Persija yang dikawal Andritany tersebut dilesakkan Sunarto pada menit ke-83. Andritany gagal mengamankan bola tendangan keras Sunarto yang sudah dalam genggamannya dan bola meluncur menerobos jala gawang.
Sejak wasit Thoriq Al Katiri meniup peluit "kick off" babak pertama, Arema langsung menekan, bahkan persentase penguasaan bola pun Arema lebih unggul. Hanya saja, pertahanan Persija yang memasang teknik "gerendel" cukup menyulitkan anak asuh Suharno tersebut menerobos dinding pertahanan Persija.
Serangan demi serangan yang membuahkan belasan peluang emas tak satupun yang mampu dikonversi menjadi sebuah gol. Bahkan, sundulan Cristian Gonzales yang merobek gawang Andritany pada menit ke-17 dianulir wasit Thoriq Al Katiri karena dinilai ada pelanggaran.
Justru serangan balik Persija hampir merobek gawang Arema yang dikawal I Made Wardhana. Tendangan Fabiano pada menit ke-23 nyaris membobol gawang Arema, untung Made Wardhana mampu mem-blok tendangan keras Fabiano.
Pertahanan "parkir bus" yang diterapkan Persija mampu menahan gempuran para pemain Aremna. Bahkan, hingga babak pertama berakhir, skor masih tetap 0-0.
Memasuki 45 menit babak kedua, Arema maupun Persija masih belum mengubah pola permainannya. Arema tetap melakukan serangan bertubi-tubi dan Persija pun tetap menjaga pertahanannya dengan teknik gerendel. Hampir seluruh pemain Persija "diparkir" di belakang untuk mengamankan gawangnya, hanya Ivan Bosnia yang menjelajah lapangan dan sesekali menyerang.
Akibat pertahanan gerendel yang diterapkan Persija seperti dua laga terakhir menjelang usainya putaran pertama ketika menjamu Arema dan meladeni Persib Bandung, banyak peluang Arema terbuang percuma karena selalu gagal di kaki para pemin Persija.
Kokohnya pertahanan yang dibangun anak asuh Benny Dollo tersebut sangat menyulitkan pemain Arema untuk menerobosnya, bahkan beberapa penyerang Arema pun mulai frustasi. Berbagai cara dan skema permainan diterapkan, namun masih sangat sulit membobol gawang Persija.
Masuknya Sunarto dan Syamsul Arif yang masing-masing menggantikan Arif Suyono dan Dendy Santoso membuat permainan Arema sedikit berubah, serangan Arema semakin gencar. Namun, gencarnya serangan Arema itu membuat pertahanan Persija semakin diperkokoh hingga detik-detik akhir pertandingan.
Pertandingan yang diwarnai "hujan" kartu kuning itu baru berubah skornya menjadi 1-0 pada menit ke-23 setelah Andritany gagal mengamankan bola tendangan Sunarto yang sudah dalam genggamannya.
Selama 90 menit pertandingan wasit Thoriq Al Katiri mengeluarkan tujuh kartu kuning masing-masing 5 kartu untuk pemain Arema, yakni Juan Revi, Arif Suyono, Sunarto, Victor Igbonefo dan Gustavo Lopez. Sedangkan dua kartu lainnya dihadiahkan untuk pemain Persija, yakni Victor Pae dan Ramdani Lestaluhu.
Kemenangan Arema 1-0 atas Persija tersebut semakin mengokohkan posisi Arema di puncak klasemen sementara LSI 2014 dengan raihan 30 poin. (Antara)