Suara.com - Tim asuhan pelatih Carlo Ancelotti, Real Madrid, akhirnya memastikan diri melaju ke final Liga Champions musim ini, setelah pada laga leg kedua semifinal menghancurkan Bayer Munich dengan skor telak 4-0. Ditambah kemenangan 1-0 pada leg pertama pekan lalu, Madrid pun lolos dengan keunggulan agregat 5-0.
Dalam pertandingan di Allianz Arena ini, Bayern yang dalam posisi butuh kemenangan sebenarnya sudah mengambil inisiatif serangan sejak awal. Namun dari beberapa kali tekanan ke pertahanan Madrid, tampak bahwa efektivitas serangan dan penyelesaian akhir mereka masih belum baik.
Sebaliknya, Madrid yang relatif lebih sedikit memegang bola, justru bermain jauh lebih efektif. Hal itu segera terbukti pada menit ke-14, ketika Karim Benzema yang berdiri cukup bebas mendapatkan bola lambung bagus di daerah pertahanan Bayern, kendati lantas masih berhasil diserobot.
Peluang itu justru membuahkan sepak pojok bagi Madrid, yang lantas diambil oleh Luka Modric. Sepakan sang pemain Kroasia terbukti jitu, karena mengarah langsung ke Sergio Ramos yang sudah menunggu untuk melakukan tandukan keras. Sundulannya pun sukses membuahkan gol pembuka Madrid di laga ini.
Parahnya, tak lama berselang, Madrid kembali menambahkan gol ke gawang Bayern. Lagi-lagi berawal dari bola mati, tendangan bebas Angel di Maria mengarah langsung ke kerumunan pemain, sempat mengenai kepala Pepe, sebelum akhirnya lagi-lagi disundul keras oleh Ramos yang tak terjaga. Skor pun berubah 2-0 bagi Madrid.
Setelah beberapa kali bertukar serangan dengan ditingkahi sejumlah keributan antar-pemain, Madrid lantas menambah gol lagi di menit ke-34. Kali ini berawal dari serangan balik cepat, di mana Bale yang berlari membawa bola hingga memasuki daerah pertahanan Bayern, lantas mengopernya ke Cristiano Ronaldo di sebelah kiri. Sang bintang Portugal pun dengan mudah melesakkannya ke gawang Bayern.
Sisa pertandingan babak pertama kemudian lebih diwarnai bentrok antar-pemain, dengan beberapa kali protes dari kubu Bayern. Beberapa kartu kuning pun melayang dari saku wasit, termasuk salah satunya untuk Xabi Alonso yang dengan demikian harus absen di final lantaran akumulasi kartu.
Di babak kedua, Bayern yang memegang bola awal tampak sedikit lebih tenang, berusaha menyusun serangan demi serangan secara lebih rapi dan terstruktur. Namun tetap saja, belum ada hasil yang dibuahkan dari permainan mereka yang lebih tenang tersebut.
Beberapa kali, peluang Bayern masih termentahkan oleh solidnya pertahanan Madrid, terutama juga berkat penampilan prima Iker Casillas. Sementara sebaliknya, para penyerang Bayern tampak masih belum bisa menuntaskan peluang yang dimiliki, baik itu lewat tendangan keras yang masih melebar atau melambung, maupun tusukan ke dalam kotak penalti yang masih bisa diantisipasi.
Bahkan kehadiran Javi Martinez yang masuk sejak periode pergantian babak, maupun Mario Gotze dan Claudio Pizarro yang masuk menggantikan Franck Ribery dan Thomas Muller, tidak bisa banyak membantu Bayern. Justru sebaliknya, di pengujung pertandingan atau tepatnya menit ke-90, Madrid-lah yang kembali memetik hasil tambahan lewat kaki Ronaldo.
Golnya kali ini dilahirkan lewat tendangan bebas khas, menyusul dirinya yang dijatuhkan oleh bek Bayern tepat di depan area penalti. Tendangan keras rendah yang dilepaskan Ronaldo pun mampu menembus pagar betis Bayern, serta lagi-lagi tak bisa diantisipasi oleh kiper Manuel Neuer yang hanya bisa tertunduk lesu.
Laga pun tak lama segera usai dengan skor akhir 4-0 untuk Madrid, atau yang artinya mereka unggul telak dengan agregat 5-0. Madrid pun melenggang ke final Liga Champions musim ini, sesuatu yang belum mereka rasakan dalam 12 tahun terakhir. Calon lawan mereka dalam laga puncak di Lisbon, Portugal, pada 24 Mei 2014, itu adalah antara Chelsea atau Atletico Madrid, yang baru akan memainkan laga leg kedua mereka pada Rabu (30/4) ini.