Suara.com - Posisi dua di klasemen seharusnya menjadi prestasi yang bisa memuaskan manajemen klub. Namun, kekalahan AS Monaco di Piala Prancis dari Guingamp telah menjadi penentu takdir sang pelatih yaitu Claudio Ranieri. Lelaki Italia itu hampir pasti akan dipecat di akhir musim oleh manajemen klub karena gagal mempersembahkan trofi di musim ini.
Manajemen klub tengah mencari pelatih baru untuk musim depan sebagai rencana jangka panjang untuk mematahkan dominasi Paris Saint-Germain. Ranieri menjadi pelatih Monaco pada 2012 dan berhasil membawa klub itu menjadi juara di divisi dua dan promosi ke Ligue 1.
Prestasi Ranieri di musim keduanya sebenarnya tidak terlalu mengecewakan. Radamel Falcao dan kawan-kawan terus menempel Paris Saint-Germain di posisi dua di klasemen Ligue 1. Akan tetapi, kekalahan dari Guingamp di semifinal Piala Prancis membuat Monaco dipastikan gagal meraih trofi juara.
Monaco yang dibeli pengusaha Rusia Dmitry Rybolovlev sudah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Ranieri. Dia ingin mencari pelatih yang bisa memaksimalkan sumber daya yang ada di Monaco. Sejak dibeli Rybolovlev, Monaco sudah mendatangkan sejumlah pemain bintang seperti Radamel falcao, Joao Moutinho, Dimitar Berbatov, James Rodriguez dan Ricardo Carvalho.
Sejak dipecat sebagai manajer Chelsea pada 2004, Ranieri sudah melatih Valencia, Parma, Juventus, Roma dan Inter Milan. Mantan manajer West Brom Steve Clarke menjadi salah satu nama yang dikabarkan akan menjadi pengganti Ranieri di Monaco.(Goal)