FIFA: Piala Dunia 2014 Penuh Risiko

Doddy Rosadi Suara.Com
Jum'at, 28 Maret 2014 | 17:48 WIB
FIFA: Piala Dunia 2014 Penuh Risiko
Presiden FIFA Sepp Blatter (kiri) bersama Sekjen Jerome Valcke. (Reuters/Arnd Wiegmann)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) akan mengubah cara mengorganisir Piala Dunia. Hal ini dilakukan setelah adanya kemunduran dalam pembangunan stadion yang akan dijadikan tempat pertandingan Piala Dunia 2014 di Brasil.

Wakil Sekjen FIFA Jerome Valcken mengatakan, Piala Dunia 2014 hampir pasti akan mengalami masalah di detik-detik akhir.

“Ini pelajaran dan kami pasti akan mengambil tindaka yang berbeda dan menempuh cara yang berbeda untuk Piala Dunia 2018 di Rusia. Persiapan di Brasil terlambat dan itu merupakan sebuah tantangan. Kami harus bekerja keras dan berpotensi menimbulkan risiko di menit-menit akhir karena belum semua fasilitas sudah diuji coba,” kata Valcke.

Piala Dunia 2014 tinggal 77 hari lagi dan pembangunan salah satu stadion yaitu Corinthians Arena di Sao Paulo masih belum rampung. Padahal, Piala Dunia akan mulai bergulir pada 12 Juni nanti. Selain Sao Paulo, stadion di Porto Alegre juga masih bermasalah.

Valcke mengatakan, perlu waktu 90 hari untuk memasang infrastruktur di dua stadion itu seperti kabel untuk siaran langsung televisi, area keamanan dan tempat untuk rekanan. Dua hari lalu, pemerintah lokal di Porto Alegre sudah mengizinkan pemilik stadion yaitu Internacional untuk mendanai pembangunan infrastruktur tersebut. Namun, tender untuk proyek tersebut belum dilakukan.

Di Sao Paulo, proses pemasangan bangku masih dilakukan sembari memasang atap. Hingga kini belum diputuskan siapa yang akan membayar biaya pemasangan bangku dan atap itu. Valcke berharap segera dicapai kesepakatan untuk mengatasi masalah itu. Selain itu, Odebrecht SA, perusahaan yang bertanggung jawab untuk pembangunan stadion seharga 355 juta dolar Amerika itu akan membangun fasilitas untuk FIFA di sana. (Bloomberg)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI