Suara.com - Keputusan Rusia mengirimkan pasukannya ke Krimea yang merupakan wilayah Amerika Serikat berbuntut panjang. Dua politisi Amerika yaitu Mark Kirk dan Dan Coates – kedunya dari Partai Republik – mengirim surat kepada Federasi Sepak bola Dunia (FIFA). Dalam surat itu, Mark dan Dan meminta FIFA untuk mencoret Rusia dari keikutsertaannya di Piala Dunia 2014.
“Karena Rusia telah memperlihatkan rasa tidak hormat terhadap prinsip fundamental FIFA dan juga hukum internasional, kami berharap anda setuju bahwa Rusia tidak layak untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan berpartisipasi dalam Piala Dunia 2014,” demikian isi surat yang ditulis dua senator Amerika tersebut.
Surat dua politisi Amerika tersebut langsung direspon oleh politisi Rusia. Mereka mengirim surat balasan kepada Presiden FIFA Sepp Blatter yang isinya meminta timnas Amerika Serikat dibekukan. Dalam tweetnya, Blatter mengatakan,”an eye for an eye, ball for a ball.”
Pada 1992, Asosiasi Sepak bola Eropa pernag mendiskualifikasi Yugoslavia dari Piala Eropa yang digelar di Swedia. Langkah itu diambil terkait aksi pembunuhan massal yang dilakukan pemerintah Yugoslavia terhadap etnis Bosnia. Posisi Yugoslavia di Piala Eropa digantikan Denmark yang akhirnya keluar sebagai juara.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia berhak menggunakan semua cara untuk melindungi warga negara Rusia yang tinggal di Ukraina. Namun, Putin menyangkal kehadiran pasukan Rusia di wilayah Crimea. Menurut dia, tentara berseragam tanpa lencana negara adalah pasukan pertahanan lokal. Akan tetapi, Putin mengakui akan menggunakan kekuatan militer sebagai upaya terakhir.
“Untuk mengerahkan pasukan (ke Ukraina), untuk saat ini belum perlu, tapi kemungkinan itu ada. Apa yang menjadi alasan untuk menggunakan kekuatan militer? Tentu itu adalah upaya terakhir. Benar-benar yang terakhir,” kata Putin seperti dikutip Reuters, beberapa waktu lalu. (USAToday)