Suara.com - Konfederasi Sepak bola Asia (AFC) akhirnya mengizinkan pesepakbola perempuan menggunakan hijab dalam pertandingan resmi. Keputusan AFC itu memberi keuntungan bagi negara-negara muslim khususnya di Asia Barat.
“Sepak bola perempuan masih dalam taraf permulaan di Asia Barat tetapi saya berharap keputusan ini akan memberikan dukungan besar kepada anggota AFC sehingga bisa menurunkan tim di kompetisi resmi,” kata Presiden AFC, Shaikh Salman Ebrahim Al Khalifa.
Pro kontra tentang boleh tidaknya pesepakbola perempuan menggunakan hijab dalam pertandingan resmi sudah berlangsung selama dua tahun. Federasi Sepak bola Dunia (FIFA) pada Sabtu lalu memutuskan untuk mengizinkan pesepakbola perempuan menutup kepalanya dengan hijab.
AFC adalah asosiasi yang paling depan dalam memperjuangkan isu ini. AFC juga mendesak larangan kepada pesepakbola perempuan menggunakan hijab tampil di lapangan dalam kompetisi resmi. Selain mengizinkan perempuan menggunakan hijab, FIFA juga membolehkan pesepakbola laki-laki menutup kepalanya. Keputusan ini diambil menyusul permintaan dari komunitas Sikh di Kanada.
Larangan bagi pesepakbola menutup kepala diterapkan hingga 2012. Namun, International Football Association Board memutuskan untuk melakukan uji coba selama dua tahun setelah adanya permintaan dari AFC.
Tidak semua negara mendukung keputusan ini. Federasi Sepak bola Prancis menegaskan akan tetap melarang penggunaan hijab di lapangan sepak bola. (CNA/AFP)