Conte: Prandelli "Tidak Berpendidikan"

Selasa, 04 Maret 2014 | 11:02 WIB
Conte: Prandelli "Tidak Berpendidikan"
Antonio Conte berjabat tangan dengan Clarence Seedorf [Reuters/Stefano Rellandini]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelatih Juventus Antonio Conte mengeluhkan sikap pelatih Tim Nasional Italia Cesare Prandelli. Conte menganggap Prandelli bersikap kurang sopan saat memanggil salah satu anak asuhnya, Giorgio Chiellini. Chiellini saat ini masih menjalani terapi penyembuhan atas cedera otot yang dialaminya tiga pekan lalu.

Dalam pemanggilan tersebut, Prandelli melangkahi Pelatih terbaik Serie A tersebut. Prandelli tidak meminta izin Conte baik secara formal ataupun informal.

"Paling tidak saya berharap Prandelli menelepon terlebih dulu menanyakan bagaimana kondisinya (Chiellini). Bagi saya sikap seperti ini sangat tidak sopan dan merupakan cara orang tidak terdidik. Kami memberikan banyak pemain kepada timnas. Jika mereka bersikap seperti ini rasanya tidak adil," jelas Conte.

"Chiellini tidak main selama tiga minggu dan baru mulai berlatih. Saya tidak suka melihatnya dipanggil dalam kondisi seperti itu. Itu sangat mengganggu saya," tambahnya.

Sikap Conte dibenarkan oleh General Manager Juventus Giuseppe Marotta, yang juga tidak senang melihat pemanggilan Chiellini.

"Kami ingin melihatnya sembuh total pekan ini dan saya tidak mengharapkan hal ini. Saya tidak ingin ada kontroversi. Saya mengatakan ini karena dia (Chiellini) tidak bermain untuk kami sejak mengalami cedera," tegas Marotta.

Menanggapi sikap Conte dan Marotta, Prandelli menganggap bahwa dirinya mempunyai hak untuk memanggil pemain yang diinginkannya.

"Juventus mengharapkan telepon? Saya berharap mereka menelepon saya. Jika pemain sudah berada di lapangan ataupun di bangku cadangan, saya memiliki hak untuk mengambilnya," terang Prandelli.

"Setelah pertandingan kemarin malam, dokter Juventus mengirim pesan pada dokter kami bahwa Giorgio telah kembali berlatih secara normal," akunya. (Reuters)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI