Suara.com - Empat tahun lalu saat Wesley Sneidjer berseragam Inter Milan adalah anak asuh Jose Mourinho. Keduanya menikmati masa keemasan saat mengantarkan Inter Milan merajai Eropa dengan menjadi juara Liga Champions di musim 2010.
Kini keduanya akan kembali bertemu saat Chelsea bertandang ke markas Galatasary di babak 16 besar Liga Champions di Turk Telecom Arena, Kamis (27/2/2014). Bedanya kali ini keduanya berada di kubu yang berseberangan. Mourinho menjadi manajer Chelsea, sementara Sneidjer berseragam Galatasary.
"Apa yang bisa saya katakan tentang Mourinho? Kami memenangkan gelar bersama. Tapi besok sangatlah berbeda, meski di luar lapangan kami bersahabat. Ini laga krusial dan saya ingin menang. Saya sangat menghormatinya sebagaimana kita semua menghormati Chelsea," ujarnya.
Kemenangan menjadi target pribadi Sneidjer saat berjumpa Chelsea. Dengan modal kemenangan beruntun di enam laga terakhir di Liga Super, Sneidjer optimistis Galatasaray mampu meraih hasil positif dihadapan pendukungnya.
"Pertandingan (lawan Chelsea) sangat krusial dan akan menjadi laga yang menyenangkan. Apa yang telah kami capai adalah hal yang sangat luar biasa. Dan saat ini kami ingin lebih," ungkap Sneidjer.
Selain Sneidjer, kedatangan Chelsea ke Istanbul juga memiliki arti tersendiri bagi Didier Drogba. Pemain Pantai Gading tersebut direkrut Mourinho pada tahun 2004 dan menjadi pemain pujaan Stamford Bridge. (uefa)