Suara.com - Untuk kali pertama sejak dipecat oleh Swansea City, Michael Laudrup akhirnya bersedia untuk berbicara kepada public. Bekas manajer Swansa City itu mengaku terkejut dengan keputusan manajemen yang memecatnya. Kata dia, pemecatan itu diketahuinya lewat surat elektronik.
“Saya menghadiri rapat dan usai rapat saya berjabat dengan dengan mereka (Direktur Huw Jenkins-red). Tidak lama kemudian, di sore hari, saya menerima surat elektronik yang isinya karena telah terjadi pelanggaran terhadap kontrak maka saya dibebastugaskan dan kontrak diputus, itu terjadi hanya beberapa jam setelah kami saling berjabat tangan,” kata Laudrup.
Laudrup mengaku bingung dengan surel tersebut, lalu dia menghubungi Jenkins untuk mengetahui kejadian sebenarnya.
“Saya bertanya, ada apa sebenarnya. Kita sudah berjabat tangan tetapi mereka bilang setelah dipikir ulang, sulit untuk mendengarkan penjelasannya melalui telepon. Lalu saya tanya, pelanggaran itu maksudnya apa? Dia tidak bisa menjelaskan. Ketika saya tengah berbicara lewat telepon, istri saya berkata, berita tentang pemecatan saya sudah ada di internet,” jelas Laudrup.
Laudrup menambahkan, dia harus menunggu selama 9 hari untuk menerima surat pemecatan dan alasan manajemen memecatnya. Ketika ditanya apakah Laudrup merasa puas dengan alasan pemecatan yang diberikan manajemen,” Saya tidak tahu kata apa yang paling tepat digunakan, konyol atau kredibel, tetapi saya tidak bisa memberikan secara rinci,” ungkapnya.
Meski tidak puas dengan pemecatan itu, Laudrup berharap Swansea City bisa meraih sukses.
“Saya tidak akan melupakan musim lalu. Berdiri di sini dengan atmosfer yang spesial dan juga trofi serta posisi 10 besar. Padahal, target awal hanya posisi 17. Saya akan terus mengenang Swansea di lapangan, terutama Wembley. Sejarah telah tercipta oleh anda dan yang lainnya,” pungkas Laudrup. (Soccernet)